Ternyata Bayi dalam Kandungan Bisa Terkena Stroke, Loh Kok Bisa

17 Desember 2021, 13:30 WIB
ILLUSTRASI Ternyata Bayi dalam Kandungan Bisa Terkena Stroke /Pikiran-Rakyat.com/PotensiBisnis/

 

MEDIA BLORA – Tahukah Anda jika bayi dalam kandungan berpotensi terkena stroke. Pengetahuan baru yang masih jarang diketahui oleh sebagian besar masyarakat.

Bahkan bisa dikatakan jika bayi yang masih berada di dalam kandungan memiliki potensi cukup besar terkena stroke.

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini MEDIA BLORA sudah merangkum informasi-informasi yang berkaitan dengan potensi bayi dalam kandungan bisa kena stroke. Yuk simak baik-baik penjelasannya.

Stroke perinatal ini merupakan stroke yang terjadi pada bayi ketika bayi tersebut masih ada di dalam kandungan dengan usia kehamilan 28 minggu sampai 28 hari setelah kelahiran.

Bahkan dalam beberapa kasus, kondisi semacam ini bisa memicu terjadinya epilepsi pada anak.

Pada saat bayi sudah menderita stroke sebelum kelahiran, sudah pasti sebagai orang tua Anda akan sangat cemas.

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Hipertensi pada Bayi Baru Lahir dan Bahayanya Jika Sampai Terjadi

Namun tenang saja, sebab dalam beberapa tahun terakhir ini, kemampuan para dokter untuk mendeteksi stroke pada bayi yang masih berada dalam kandungan sudah semakin baik.

Selain itu, penelitian ilmiah mengenai pencegahan dan pengobatannya juga sudah semakin berkembang.

Pada umumnya tidak ada gejala yang jelas mengenai stroke dalam rahim, sehingga penting sekali bagi Anda para calon orang tua untuk melakukan perawatan prenatal yang baik serta mencari perhatian medis darurat terkait dengan masalah kesehatan seperti kejang, demam, dan trauma.

Selain itu, banyak bayi yang mengalami stroke perinatal yang lahir dari ibu yang memiliki kondisi pembengkakan darah dibanding dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak memiliki kelainan darah.

Namun sekarang sudah banyak dokter yang bisa mengidentifikasi gangguan pembekuan darah dengan cara melakukan tes darah yang umumnya dilakukan pada saat terjadinya pembekuan darah atau seseorang tersebut diduga mengalami gangguan perdarahan. 

Baca Juga: Ikatan Cinta hari ini 17 Desember 2021, Elsa Kahirnya Berhasil Melahirkan Bayi dengan Selamat

Namun yang penting untuk selalu diperhatikan adalah pengobatan gangguan pembekuan darah selama kehamilan ini membutuhkan proses pengambilan keputusan yang cukup kompleks.

Jadi pengendalian stroke yang bisa mempengaruhi bayi sebelum lahir tidak bisa dilakukan secara langsung.

Bahkan dalam beberapa kasus ada yang sampai membutuhkan obat. Sementara itu dalam situasi lain hanya melibatkan pengamatan saja.

Jika memang demikian, pertanyaannya kemudian adalah apa konsekuensinya untuk bayi itu sendiri?

Stroke yang terjadi sebelum kelahiran bayi bisa berdampak pada kerusakan perkembangan otaknya.

Meskipun demikian, ada hasil yang berbeda dari dampak stroke bayi dalam rahim dan semua itu bisa berkisar dari masalah ringan sampai dengan kecacatan nyata.

Ada beberapa anak yang mungkin akan mengalami kejang atau cerebral palsy. Tapi yang lainnya mungkin akan mengalami kelemahan pada salah satu bagian tubuhnya, contohnya saja seperti tangan atau kakinya.

Baca Juga: Rangkaian Nama – Nama Bayi Perempuan Islami dan Penuh Makna, Dengan Arti yang Bagus

Sementara itu, ada beberapa lainnya yang kemungkinan akan mengalami masalah perilaku atau kesulitan belajar. Jadi tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh.

Namun terlepas dari semua itu, banyak studi yang menunjukkan jika sebagian besar anak-anak yang mengalami stroke sebelum kelahiran tidak memiliki masalah neurologis yang cukup signifikan dalam kehidupannya.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler