Network
MEDIA BLORA - Pemeliharaan tanaman jahe menjadi salah satu penentu keberhasilan dari panen. Untuk itulah, cara merawat tanaman jahe ini harusnya diterapkan secara disiplin.
Perawatan yang tepat memungkinkan hasil produksinya lebih berbobot. Jumlahnya pun meningkat. Membuat petani dapat mengantongi keuntungan berlipat dibandingkan dengan petani yang meminimkan perawatannya.
Sebagai contohnya, petani memang dapat panen jahe ketika usianya sudah cukup. Tetapi, hasilnya akan mengalami penurunan. Jadi, perkiraan tentang jumlah hasil panen yang harusnya didapatkan malah berkurang hingga setengahnya.
Kondisi seperti inilah yang harusnya dihindari. Makanya, penting bagi petani jahe untuk memelihara tanaman tersebut dengan tepat.
Kunci pertama terletak pada waktu penyiraman tanaman. Jahe sebenarnya tidak terlalu membutuhkan banyak air untuk proses pertumbuhannya.
Baca Juga: Cara Menanam Jahe di Lahan Perkebunan yang Tepat
Tanaman ini hanya menghendaki area tanam yang sedikit lembap. Lahan seperti ini memungkinkan rimpang yang ditanam dapat melakukan pertunasan dengan sempurna.
Praktiknya, petani cukup menyirami lahan tanam sekitar 1-2 kali dalam seminggu. Itu sudah cukup untuk mendukung pada pertumbuhan tanaman jahe.
Sebaliknya, usahakan agar lahannya tidak terlalu basah. Area yang terlalu basah hanya akan mengundang pada hama. Bahkan, gulma kemungkinan akan muncul lebih cepat.
