Pestisida Pengusir Burung Pipit Berbahan Alami yang Terbukti Jitu

- 18 Desember 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Pestisida Pengusir Burung Pipit Berbahan Alami yang Terbukti Jitu
Ilustrasi Pestisida Pengusir Burung Pipit Berbahan Alami yang Terbukti Jitu /Pixabay/Free-Photos.

MEDIA BLORA - Selama ini, petani dipusingkan dengan kawanan burung pipit ketika padi menjelang tua. Kawanan ini akan terus bertahan dan melahap bulir padi setiap harinya. Untuk menghindari padi dimakan burung, petani bisa mengaplikasikan pestisida pengusir burung pipit.

Pestisida ini sifatnya tidak mematikan hama. Melainkan hanya membuat burung pipit jera. Tentu saja, hasil panen yang didapatkan pun masih terjaga kualitasnya.

Alasannya, pestisida yang digunakan berbahan alami. Artinya, tidak ada campuran bahan kimia yang meninggalkan residu pada gabah.

Bahan yang digunakan untuk membuat pestisida nabati pengusir burung pipit berasal dari buah serut.

Buah serut ini diformulasikan dengan kayu-kayuan dan kapur sirih. Setelah diolah, pestisida nabati siap diaplikasikan pada tanaman padi.

Untuk penerapannya, dosisnya harus tepat. Jika dosisnya kurang pas, kawanan hama burung masih bisa hinggap pada tanaman.

Baca Juga: Cara Mengendalikan Serangan Burung Pipit pada Tanaman Padi

Apabila Anda tertarik untuk meramunya sendiri, siapkan bahan yang dibutuhkan. Di antaranya adalah buah serut sekitar 3 kg, air 10 liter, kapur sirih sebanyak 6 sendok makan, dan jenis kayu-kayuan.

Buah serut perlu dicuci terlebih dahulu. Setelah itu, tumbuk menjadi lebih halus. Kemudian, rendam dengan air sekitar 24 jam penuh.

Langkah selanjutnya adalah menyaringnya. Pastikan bahwa air rendaman ini bebas dari sisa buah sehingga ekstraknya yang didapatkan.

Untuk meningkatkan keasaman, tambahkan kapur sirih dan kayu-kayuan. Akhirnya, formula dari pestisida alami untuk menangkal burung pipit di sawah sudah siap digunakan.

Lantas, bagaimana pengaplikasiannya? Cara mengaplikasikannya pun cukup sederhana. Hitungannya, satu liter air ini perlu dicampur dengan 20-25 mililiter ekstrak buah serut.

Kalau menggunakan tangki penyemprotan berkapasitas 15 liter, pastikan untuk memasukkan ekstrak pestisida tersebut sebanyak 280-350 mililiter.

Normalnya, lahan satu hektar ini cukup menghendaki penyemprotan sekitar 500 liter air dengan 10 liter ekstrak buah serut.

Baca Juga: Ciri Pisang Kalatea dan Cara Merawatnya Agar Tumbuh Subur

Penyemprotannya bisa dilakukan pada padi yang sudah berusia 85 hari. Bisa juga dilakukan ketika padi sedang dalam tahap pengisian untuk pertama kalinya.

Lakukan penyemprotan ini secara teratur. Misalnya menyemprotnya setiap satu minggu sekali agar pestisida alami ini bekerja maksimal.

Dan penyemprotan ini bisa lebih sering ketika memasuki musim penghujan. Karena musim hujan memungkinkan bahan ini akan terbawa oleh air.

Selagi pestisida alami masih menempel, aroma yang dihasilkan akan membuat burung pipit lari. Pada akhirnya, petani dapat memanen kerja kerasnya selama ini dengan hasil yang lebih menjanjikan.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah