MEDIA BLORA - Menjelang akhir Januari 2022 ini matahari terbenam lebih lambat dari biasanya.
Ini berarti kerja di Matahari terbenam lebih lambat. Media Blora merangkum dari berbagai sumber tentang fenomena ini berikut penjelasannya
Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional atau fenomena ini akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara.
Peneliti lapan Andi Pangeran menyebut bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat bidang edar atau ekliptika secara bersamaan bumi juga mengelilingi matahari.
Baca Juga: Rahasia Keunikan Kucing Hingga Rasulullah Menjadikannya Hewan Istimewa
Dengan sumbu yang hidup tersebut kondisi ini pun menyebabkan waktu terbit dan waktu terbenamnya matahari akan bervariasi dalam satu tahun, baik itu lebih cepat atau lebih lambat.
Menurut Andi, saat sumbu rotasi di belahan bumi utara miring ke arah matahari maka matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan bumi utara hal ini terjadi setiap tanggal 26 atau 21 Juni pertahunnya.
Sementara sumbu rotasi di belahan bumi selatan juga miring menjauhi matahari, oleh sebab itu matahari akan terbit lebih lambat dan terbenam lebih cepat di belahan bumi selatan setiap tanggal 21 atau 22 Desember.