Cacar Monyet Mulai Mewabah di Eropa, Amerika, Kanada dan Israel, Indonesia?

26 Mei 2022, 09:46 WIB
Awalnya kasus cacar monyet hanya ditemukan di Eropa. Cacar monyet kini mulai mewabah di Eropa, Amerika, Kanada, hingga Israel, Indonesia? /antara foto/

MEDIA BLORA - Kasus cacar monyet kini mulai mewabah di Eropa, Amerika, Kanada, hingga Israel, Indonesia?

Pada awalnya kasus cacar monyet hanya ditemukan di Afrika. Tetapi belakang ini mulai ditemukan di Eropa, Amerika, Kanada, hingga Israel. Indonesia bagaimana?

Kini negara-negara di seluruh dunia pun mulai bersiap jika cacar monyet ini bakal menjadi pandemi kedua setelah Covid-19.

Penyakit cacar monyet saat ini kembali menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Baca Juga: WHO Peringatkan Cacar Monyet bisa Menjadi Wabah, Begini Gejalanya dan Cara Mencegahnya

Hal ini disebabkan penyakit langka yang semula hanya terjadi di Afrika, justru muncul di  di Eropa yaitu Spanyol dan Belgia. Wabah ini  dipicu oleh adanya hubungan intim sesama jenis.  

Dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber, cacar monyet atau monkeypox tidak dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS).

Tetapi penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan intim. 

Kasus yang sama terjadi di Inggris pada pria muda yang gay, biseksual atau berhubungan seks dengan pria.

Padahal, mereka tidak pernah bepergian ke Afrika. Di benua ini penyakit endemik tersebut menyebar melalui penanganan monyet yang terinfeksi. 

Pihak berwenang Portugal dan Spanyol juga mengatakan kasus cacar monyet terjadi pada pria yang kebanyakan berhubungan intim dengan pria lain.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Ain ? Berikut adalah Penyebab, Gejala dan Cara Menghindarinya

Maka dari itu berhati-hatilah ketika kaum gay diketahui mencari bantuan untuk penyakit ruam kulit di klinik kesehatan. 

Sebab, ruam yang terlihat seperti cacar air sebelum berubah menjadi lecet, dan kemudian berkeropeng, adalah gejala utama cacar monyet.

Muncul beberapa hari setelah gejala mirip flu, seperti demam, sakit kepala, dan kedinginan. 

Selain itu, penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus ini ternyata tak hanya pada sejumlah hewan, tapi termasuk manusia.

Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyari otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah.

Kondisi tersebut kemudian diikuti oleh munculnya ruam yang membentuk lepuh dan krusta pada kulit. 

Baca Juga: Biasakan Rebus Kayu Manis lalu Minum Saat Sudah Dingin, Penyakit Mematikan Ini Tumbang Seketika

Masa inkubasi antara paparan virus hingga timbulnya gejala klinis sekitar 10 hari. Gejala-gejala tersebut akan dialami penderita selama dua pekan.

Seseorang dapat terinfeksi virus setelah digigit atau dicakar hewan, bersentuhan dengan daging atau cairan tubuh hewan liar terinfeksi, objek terkontaminasi, atau berada dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Virus cacar monyet sendiri umumnya bersirkulasi di antara hewan pengerat. Diagnosis ditegakkan dengan mendeteksi DNA virus dari sampel luka. Tanda klinis penyakit ini mirip dengan cacar air.

Sebenarnya cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di antara monyet laboratorium di Kopenhagen, Denmark.

Meskipun demikian, ternyata hewan monyet bukanlah reservoir alami virus tersebut. 

Baca Juga: Tak Pernah Senyum Selama Bertahun-tahun, Raja Arab Saudi Ini Langsung Tertawa Mendengar Humor Gus Dur

Justru kasus pertama pada manusia ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Wabah cacar monyet yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2003 diduga berasal dari toko hewan peliharaan, tempat penjualan hewan pengerat yang diimpor dari Ghana.

Wabah cacar monyet di tahun 2022 merupakan insiden pertama penularan masyarakat secara luas di luar Afrika, yang dimulai di Inggris pada Mei 2022, dengan kasus-kasus berikutnya dikonfirmasi di Eropa, Amerika Utara, Australia dan Israel.

Sementara itu kasus cacar monyet pertama di luar benua Afrika ditemukan pada tahun 2003 di Amerika Serikat.

Sebagian besar pasien ini diduga telah melakukan dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi. Anjing ini teinfeksi oleh tikus Afrika yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Arab Saudi Larang Warganya ke Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya

Pada 8 Mei 2019, seorang lelaki berusia 38 tahun yang baru saja kembali dari Nigeria, dirawat di bangsal isolasi National Centre for Infectious Diseases Singapura.

Setelah dikonfirmasi sebagai kasus cacar monyet pertama di negara itu, alhasil, 22 orang terdekatnya telah dikarantina.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler