Segera Dirasakan Seluruh Dunia, Ilmuwan Terkemuka AS Ini Sebut Manusia Tidak Akan Selamat dari Krisis Iklim

3 Juni 2022, 09:26 WIB
Salah satu ilmuan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) sebut jika manusia tidak akan selamat dari krisi iklim. /

MEDIA BLORA – Salah satu ilmuan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) sebut jika manusia tidak akan selamat dari krisis iklim.

Katharine Hayhoe, seorang ilmuwan atmosfer Kanada dan profesor di Texas Tech University, memperingatkan publik luas terkait dunia yang kini tidak dapat menghindar dari krisis iklim.

Menurut ilmuan AS bernama Katharine Hayhoe ini, hanya sekadar membatasi kerusakan alam bukanlah solusi utama.

Lebih lanjut ilmuan AS  ini menjelaskan jika semua itu tidak dapat mengganti upaya yang sedikit lebih berguna, yakni mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Siapa Aina Gamzatova, Muslimah Rusia yang Pernah Trending Karena Berani Tantang Putin

“Orang-orang tidak mengerti besarnya dampak dari apa yang kini sedang terjadi,” kata Katharine Hayhoe, seperti dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Jumat, 3 Juni 2022.

 “Krisis iklim ini lebih berbahaya dari apa pun yang pernah kita lihat di masa lalu. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Setiap makhluk hidup akan terdampak secara signifikan,” tambahnya.

Menurut Katharine Hayhoe, kita harus mulai beradaptasi dengan, misalnya, memasang tembok laut, penghalang banjir, dan membuat infrastruktur yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

Lebih lanjut, ilmuan AS ini menambahkan, bahwa dampak krisis iklim ini akan segera dirasakan seluruh dunia.

Baca Juga: Tentara Rusia Menemukan Makanan Instan Bermerek Indomie di Markas Ukraina, Netizen Pun Dibuwat Heboh

"Seluruh kehidupan modern kini dipertaruhkan," tambahnya.

"Peradaban manusia didasarkan pada asumsi mengenai iklim yang stabil. Tapi kita [manusia] bergerak jauh melampaui kisaran stabil," katanya lagi.

Kemudian ia membantah pendapat Stuart Kirk, kepala investasi yang bertanggung jawab di bank global HSBC, yang menyarankan bahwa lembaga keuangan harus mengabaikan risiko krisis iklim karena dunia akan mampu mengatasi dampaknya.

"Pendapat Kirk tampak mencerminkan sikap 'penolak krisis iklim' yang mulai berkembang di tengah masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Indonesia Nomor Berapa Ya? Berikut 5 Negara dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia, Wakil Asia Ada 3

Sementara ilmuwan terkemuka lainnya, memperingatkan awal tahun ini bahwa pemanasan global akan terus berlanjut.

Yang terburuk, adalah akan mendatangkan kehancuran di seluruh dunia, dalam bentuk banjir, kekeringan, gelombang panas, dan cuaca ekstrem lainnya.

Sejumlah ladang dan sawah di planet ini bakal tidak lagi cocok untuk pertanian. Otomatis berimplikasi pada kurangnya pangan, dan secara efektif tidak dapat lagi dihuni. Bahkan dapat menyebabkan masalah sosial di banyak tempat.

Baca Juga: Cacar Monyet Mulai Mewabah di Eropa, Amerika, Kanada dan Israel, Indonesia?

Sebagai tambahan, Katharine Hayhoe mengatakan, temuan IPCC 2022 (mengenai krisis iklim, adaptasi, dan kerentanan) harusnya segera dipahami secara luas oleh banyak orang.

"Ini adalah penemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan kita tidak akan memiliki apa pun yang tersisa jika tidak mampu mengatasi krisis iklim,” tutupnya.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler