Filosofi Ajaran Sunan Kudus dan Keberhasilan Menyebarkan dan Mengembangkan Agama Islam

22 September 2021, 08:33 WIB
Menara Kudus /Tangkapan Layar Menara Kudus

MEDIA BLORA - Berikut adalah filosofi Ajaran Sunan Kudus dan Keberhasilan Menyebarkan dan Mengembangkan Agama Islam.

Sunan Kudus Terkelan akan keilmuannya. Sunan Kudus merupakan salah satu anggota WAli Songo yang menyebarkan Islam di Tanah jawa.

Perjalanan dakwah Jafar Shadiq pada waktu itu tergolong amat susah karena berhadapan secara langsung dengan kuatnya ajaran Hindu Budha yang dianut oleh masyarakat Nusantara.

Baca Juga: Lirik Al Qolbu Mutayyam Bi Thohannabi, Sholawat yang Dibawakan Oleh Az Zahir Pekalongan

Meskipun ajaran yang dianutnya semula adalah Syiah, beliau mampi memberikan syiar dengan metode yang baik melalui akulturasi budaya. Cara ini satu-satunya jalan agar masyarakat bisa memeluk agama Islam pada waktu itu.

Sunan Kudus memberitahukan kepada mereka bahwa Islam memiliki sikap toleransi yang tinggi, termasuk pada penganut agama Hindu. Cara Sunan Kudus untuk meyakinkan dan mendekati masyarakat Hindu amatlah sulit.

Beliau berusaha melakukan akulturasi budaya salah satunya dengan membangun masjid yang berbentuk hampir mirip dengan candi Hindu.

Baca Juga: Teks Lirik Sholawat Allahul Kafi, Tulisan Arab dan latin, Banyak Keberkahan Bagi yang Membaca

Sementara dakwah lain yang dilakukan kepada para pemeluk agama Budha hampir sama dengan pendekatannya terhadap para pemeluk agama Hindu.

Sunan Kudus membangun sebuah tempat yang digunakan untuk berwudlu berupa delapan titik pancuran. Setiap sumber pancuran bahkan dipasang arca Kebo Gumarang yang sangat dihormati dalam agama Budha.

Para pemeluknya pun merasa penasaran dan mulai memasuki area masjid. Secara perlahan tapi pasti mereka mulai terpengaruh tentang ajaran yang dibawa oleh Sunan hingga akhirnya memeluk agama Islam.

Baca Juga: Teks Maulid Simtudduror Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Full dari Awal Sampai Akhir

Perjuangan Sunan Kudus tidak berhenti sampai di situ, beliau juga berusaha untuk mengubah kepercayaan saat melakukan ritual mitoni atau selametan.

Ritual tersebut pada dasarnya dilakukan sebagai wujud syukur kepada dewa-dewa yang berbentuk patung dan arca karena dikaruniai kelahiran seorang anak.

Hal ini kemudian diluruskan oleh Sunan, dengan cara mengubah ritual syukur hanya dilakukan untuk Allah.

Sesajen yang biasa digunakan untuk memberikan rasa syukur digantikan dengan pemberian makanan kepada sesame warga dengan tujuan bersedekah.

Baca Juga: Sholawat Ibrohimiyah Lengkap, Tulisan Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesia

Berbagai kegiatan ritual pun diubah dengan menambahkan bacaan-bacaan doa yang diperbolehkan dalam Islam.

Itulah sedikit filosofi singkat tentang ajaran Sunan Kudus dan keberhasilan dalam menyebarkan Islam. Semoga bermanfaat***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Sumber: Wisata Nabawi

Tags

Terkini

Terpopuler