Ajaran Sunan Kudus yang Menjadi Semboyan Kota Kretek Salah Satunya Adalah Gusjigang

22 September 2021, 08:49 WIB
Masjid Menara Kudus. /portalkudus.com/

MEDIA BLORA - Berikut adalah Ajaran Sunan Kudus yang Menjadi Semboyan Kota Kretek Salah Satunya yaitu Gusjigang.

Berbagai peninggalannya pun akhirnya memperoleh penghormatan serta dilestarikan hingga kini.

Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa penyebaran Islam di tanah Jawa tidak semudah yang dibayangkan banyak orang pada umumnya, seperti yang terjadi di masa kini.

Baca Juga: Teks Maulid Simtudduror Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Full dari Awal Sampai Akhir

Ajaran sunan Kudus hampir mirip dengan ajaran dari beberapa sunan lainnya.

Seperti sunan Kalijaga yang dalam syiar islam masih menggunakan pendekatan dengan tembang atau wayang.

Ajaran beliau melalui pendekatan-pendekatan kepada masyarakat saat itu melalui tembang, wayang dan seni kebudayaan lainnya.

Dalam mengajarkan atau melakukan dakwah, sunan Kudus sangat berhati-hati, karena memang masyarakat pada waktu masih kuat dalam menganut agama Hindu dan Budha.

Baca Juga: Kasiat dan Manfaat Membaca Maulid Simtudduror Karya Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi

Berikut ulasan tentang ajaran sunan Kudus yang sangat kental dan masih diterapkan oleh masyarakat Kudus:

1. Toleransi

Sunan Kudus memiliki permintaan yang diberikan kepada masyarakat agar tidak menyembelih sapi pada saat Idul Adha.

Hal ini dikarenakan binatang sapi sangat dihormati oleh masyarakat Hindu Budha pada waktu itu.

Sebagai gantinya, mereka dapat menyembelih kurbau sebagai hewan kurban. Kepercayaan tersebut hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Kudus hingga sekarang.

Sikap toleransi yang dicetuskannya pun menjadi kunci agar masyarakat sesama muslim bisa hidup rukun berdampingan dengan sesamanya dan golongan lain yang berbeda.

Sama seperti halnya kehidupan masyarakat yang terjadi di saat itu.

Baca Juga: Teks Ratib al Hadad Lengkap dalam Bahasa Arab dan Latin, Sangat Jelas dan Mudah Dibaca

2. Gusjigang

Sunan Kudus meninggalkan ajaran “ Gusjigang ” yang mengajarkan bagaimana mengajarkan hidup di dunia dan di akherat.

Ajaran ini selalu disampaikan kepada semua santrinya di sekitar kota Kudus dan sekitarnya. Gusjigang adalah kependekan dari “Bagus, Ngaji dan Dagang”.

“Gus” berarti bagus ahlaknya, “Ji” yang berarti rajin mengaji dan “Gang” yang berarti dagang.

Maksud dari sunan Kudus adalah selain mementingkan duniawi, harus diimbangi dengan kehidupan untuk akherat, sebagaimana yang tersirat dalam ajaran Gusjigang tersebut.

Maka tidak mengherankan jika kota Kudus adalah kota yang memiliki perkembangan ekonomi yang sangat pesat.

Hingga saat ini kota Kudus masih terkenal dengan kemajuan ekonominya sebagai kota kretek.

Baca Juga: Teks Doa Ratib Al Hadad Lengkap dengan Fadhilah dan Kegunaannya

Selain itu, Sampai sekarang menara Kudus sebagai peninggalan beliau juga masih selalu ramai dikunjungi para peziarah dari seluruh pelosok Nusantara Bahkan Internasional.***

 

Editor: Muhammad Ma`ruf

Sumber: Wisata Nabawi

Tags

Terkini

Terpopuler