Ternyata Ini Hubungan Meletusnya Gunung Semeru dengan Isi Perjanjian Sabdo Palon

16 Desember 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi Foto Udara Letusan Gunung Semeru /Pixabay/

MEDIA BLORA - Meletusnya Gunung Semeru sering dikaitkan dengan perjanjian Sabdo Palon antara Syekh Subakir dengan Ki Semar Badrayana. 

Apakah Betul meletusnya Gunung Semeru ini ada hubungannya dengan perjanjian Sabdo Palon.

Banyak yang penasaran bagaimanakah tenang sebenarnya isi dari perjanjian Sabdo Palon tersebut.

Baca Juga: 7 Misteri Gunung Semeru, Mengalami Erupsi Sabtu 4 Desember 2021, Banyak yang Belum Tahu

Dalam Artikel ini nanti akan disampaikan Empat kesepakatan antara Syekh Subakir dengan Ki Semar Badrayana.

Memang Akhir- akhir ini sering terjadi bencana khususnya di Indonesia atau tanah Jawa.

Berbagai Fenomena alam dan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini tidak bisa lepas dari kisah masa lalu yang biasanya dikaitkan dengan fenomena sekarang, terutama bencana alam meletusnya Gunung Sumeru.

Suatu kisah yang sangat terkenal khususnya di pulau Jawa terutama tokoh penyebar Agama Islam yaitu Syekh Subakir.

Siapa yang tidak kenal dengan Syekh Subakir, seorang tokoh ulama berasal dari negeri Syam Persia yang mendapatkan perintah dari Sultan Turki Sultan Muhammad 1 untuk menyebarkan syi'ar Islam di Pulau Jawa.

Syekh Subakir adalah seorang ulama besar yang berasal dari Persia, Beliau adalah generasi awal Wali Songo penyebar Islam di tanah Jawa, beliau dianggap sebagai orang yang paling berjasa.

Dikutib MEDIA BLORA dari berbagai sumber inilah isi perjanjian Syekh Subakir dengan Sabdo Palon atau Ki Semar Badrayana.

Baca Juga: Ada Gunung Lagi yang Akan Meletus’, Ramalan Tigor Otadan Bencana Besar Akan Terjadi di Akhir Tahun 2021,

 

Kisah penyebaran Islam di Tanah Jawa ini tidaklah mudah. Syekh Subakir merupakan seorang tokoh ulama yang memang khusus di tugaskan untuk menyebarkan Agama Islam di pulau Jawa ini.

Pulau Jawa ini dikenal sangat angker dengan penghuni jin dan roh halus yang sangat banyak.

Singkat cerita Syekh Subakir dalam menyebarkan Agama Islam harus melakukan pertempuran dulu dengan Penguasa tanah Jawa yaitu Ki Semar Badrayana atau Sabdo Palon.

Pertempuran tersebut berlansung selama 40 hari 40 malam.

Antara Syekh Subakir dan Ki Semar Badrayana sama-sama kuat tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, hingga akhirnya keduanya berunding dan menghasilkan beberapa kesepakatan atau perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Sabdo Palon.

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, maka Sabdo Palon mengancam akan membuat goro-goro di masa yang akan datang.

Inilah perjanjian Sabdo Palon antara Syekh Subakir dengan Ki Semar Badrayana.

Pertama, jangan ada paksaan agama, dharma atau kepercayaan.

Maksudnya:

Penyebaran ajaran Islam tidak boleh dilakukan dengan cara paksaan apalagi dengan jalan peperangan.

Penyebaran Islam di tanah Jawa harus dilakukan dengan cara halus dan memberikan keleluasaan bagi penduduk Jawa untuk memilih masuk ke dalam agama Islam atau tetap meyakini kepercayaan sebelumnya.

Kedua, jika hendak membuat bangunan tempat pemujaan atau ibadah, buatlah bangunan yang luarnya nampak cakram gaya bangunan rumah jawa walau isi dalamnya Islam.

Maksudnya :

Adanya akulturasi antara Islam dengan budaya Jawa dalam pendirian tempat peribadatan. Meskipun tempat peribadatan tersebut dari luar memiliki gaya asli Jawa, namun di dalamnya ajaran-ajaran Islam disebarluaskan.

Baca Juga: Update Daftar Daerah yang Terkena Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2021, Langit Sudah Mulai Terang

Ketiga, jika mau mendirikan kerajaan Islam Raja yang pertama harus dari anak campuran maksud campuran adalah jika bapaknya Islam maka ibunya hindu, jika bapaknya hindu maka ibunya harus islam.

Maksudnya :

Kerajaan Islam diperbolehkan berdiri di tanah Jawa. Tapi, raja pertama haruslah anak campuran. Maksudnya orang tua sang raja memiliki campuran agama. jika bapak Hindu, ibu Islam. Sebaliknya jika bapak Islam, ibu Hindu.

Keempat, jangan jadikan wong Jowo berubah menjadi orang Arab atau persia.

Maksudnya :

Tidak boleh mengubah orang Jawa menjadi orang yang kearab-araban. Biarkanlah padi tetap ditanam di sawah dan kurma tetap ditanam di padang pasir.

Biarkan mereka tetap menjadi orang Jawa dengan kebudayaan Jawa walau agamanya Islam.

Itulah keempat perjanjian Sabdo Palon antara Syekh Subakir dan Ki Semar Badrayana.

Kisah ini sudah banyak di percayai oleh masyarakat terutama di tanah Jawa.

Baca Juga: Lirik Sholawat Saben Malem Jumat Ahli Kubur Tilek Umah, Teks Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia

Semua fenomena yang terjadi saat ini sering dikaitkan dengan adalah Perjanjian Sabdo Palon termasuk kejadian Gunung Semeru yang Meletus Pada hari Sabtu, 4 Desember 2021.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler