MEDIA BLORA - Berikut adalah doa Abu Nawas atau yang juga sering disebut dengan doa Al-i’tiraf.
Doa Abu Nawas sendiri berisi sebuah syair tentang doa permohonan maaf kepada Allah SWT atas dosa yang pernah dilakukan.
Di kalangan masyarakat Indonesia, doa Abu Nawas atau yang sering disebut juga dengan dengan doa Al-i’tiraf ini cukup populer.
Banyak masyarakat Indonesia yang melantunkan doa Abu Nawas atau yang sering disebut juga dengan dengan doa Al-i’tiraf ini setelah selesa melantunkan adzan atau yang sering disebut pujian.
Baca Juga: Para Pembesar Jin Pernah Minta Ijazah ke Habib Luthfi Bin Yahya, Alasannya Sangat Mengejutkan
Bacaan Doa Abu Nawas
Berikut bacaan doa Abu Nawas dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya yang bisa diamalkan oleh umat Muslim.
اِلَهِى لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ اَهْلًا # وَلَا اَقْوَى عَلَى النَّاِر الْجَحِيمِ
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Artinya: “Wahai Tuhanku, hamba tak pantas menjadi penghuni syurga. Namun, hamba pun tak sanggup menjadi penghuni neraka.”
فَهَبْ لِى تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذُنُوْبِ العَظِيْمِ
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Artinya: “Terimalah tobat-tobat hamba dan ampunilah dosa-dosa hamba. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun atas segala dosa yang hamba perbuat.”
Baca Juga: Kesaktian Keris Taming Sari dari Majapahit yang Berhasil Menjaga Kedaulatan Kesultanan Malaka
ذُنُوْبِى مِثْلُ اَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَا ذَا الْجَلَالِ
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Artinya: “Dosa-dosa hamba bagaikan tumpukan pasir. Terimalah tobat hamba, wahai yang Maha Mulia.”
وَ عُمْرِى نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَ ذَنْبِي زَائِدٌ كَيْفَ اخْتِمَالىِ
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Artinya: “Sementara umur hamba kian hari kian berkurang. Dan dosa hamba kian bertambah, bagaimana mungkin hamba mampu memikulnya.”
إِلَهِى عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Artinya: “Wahai tuhanku, hamba-Mu yang penuh dengan dosa ini, kini menghadap-Mu memohon ampunan.”
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَاكَ اَهْلٌ # وَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُوْ سِوَاكَ
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Artinya: “Jika Engkau mengampuni, pantaslah karna Engkau maha pengampun. Namun, jika Engkau menolak permohonan hamba, kepada siapa hamba berharap selain Engkau.”***