Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin beserta Keutamaannya

27 Juli 2023, 13:23 WIB
Ilustrasi - Niat puasa Tausuha dan Asyura 10 Muharram 1445 H Arab, Latin, terjemahan, informasi dibaca kapan, apakah dilaksanakan hari Jumat tanggal 28 Juli 2023. /PEXELS/Thirdman

MEDIA BLORA -  Berikut ini niat bacaan puasa Tasua dan Asyura lengkap dengan dalam bahasa Arab, latin dan terjemahannya.

Bagi Anda yang kesulitan mencari bacaan niat puasa Tasua dan Asyura berikut kami sajikan niatnya mulai dari bahasa arab, latin dan artinya juga yang dilengkapi dengan keutamaan dari puasa Tasua dan Asyura.

Pada bulan Muharram, umat muslim dianjurikan untuk melaksanakan puasa Tasua yaitu tanggal 9 dan puassa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Pada tahun 2023 ini, tanggal 9 Muharram 1445 jatuh pada hari kamis 27 Juli 2023 bisa melaksanakan Puasa Tasua dan Puasa Asyura pada hari jumat 28 Juli 2023.

Dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber, berikut niat bacaan puasa Tasua dan Asyura mulai dari bahasa arab, latin dan artinya yang disertai juga keutamaan dari kedua puasa tersebut.

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura

bacaan niat puasa sunnah Tasua :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

“Aku berniat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah SWT.”

Dan untuk bacaan niat puasa sunnah Asyura adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

“Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Jika niatnya dilaksanakan pada saat siang hari, atau sebelum tergelincirnya matahari maka lafalnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ

“Aku berniat puasa sunnah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”

Keutamaan

Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriyah serta bagian dari bulan yang mulia, Muharram menjadi bulan yang diagungkan umat Islam.

Dalam bulan Muharram berbagai macam amalan khusus di bulan ini terutama pada 10 atau sering disebut Asyura. Di antaranya adalah berpuasa.

Tapi, ada juga tanggal istimewa selain puasa pada 10 Muharram, yaitu berpuasa pada 9 Muharram alias puasa Tasua.

Keutamaan dari puasa Asyura terdapat dalam hadits-hadits sahih. Salah satunya hadits yang menyatakan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun kemarin. Nabi SAW bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR Muslim no 1162)

Imam an-Nawawi (w 676 H) menjelaskan maksud dosa yang diampuni pada hadits di atas adalah dosa kecil, atau paling tidak mendapat keringanan atas dosa besar atau pengangkatan derajat seorang hamba. (an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 8, hlm 51)

Jadi, bukan pengampunan dosa seluruhnya, karena dosa besar kemungkinan besar Allah SWT ampuni hanya apabila hamba bertobat nasuha, tobat yang sungguh-sungguh.

Kemudian keutamaan lain dari puasa Asyura adalah antusiasnya Nabi SAW dalam melaksanakan puasa tersebut. Diceritakan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

“Tidak pernah aku melihat Nabi ﷺ sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari Asyura dan bulan ini, yaitu Ramadhan.” (HR Bukhari)

Sedang perintah untuk puasa Tasua, juga terdapat dalam hadits sahih riwayat Muslim dari Ibnu Abbas Ra. sebagai berikut:

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam).” Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, karena Rasulullah SAW wafat.” (HR Muslim)

Berdasarkan hadits ini bisa dipahami bahwa puasa Tasua dan Asyura adalah Sunnah Nabi. Adapun di antara hikmah di balik dianjurkannya puasa Tasua atau puasa tanggal 9 Muharram agar tidak serupa dengan Nasrani dan Yahudi. (an-Nawawi, al-Majmu’, juz 6, hlm 383).

Penting untuk dipahami bahwa anjuran puasa di bulan Muharram tidak hanya Tasua dan Asyura saja. Berdasarkan hadits:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ ؛ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ ؛ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalan berpuasa di bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, Nasai, Ibn Majah, Darimi, dan Ahmad)

Demikianlah informasi terkait bacaan niat puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram dalam bahasa Arab, latin dan juga keutamaannya.

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler