Surat Al Isra Ayat 32 Latin Dilengkapi Terjemah dan Isi Kandungan Tafsirnya

4 Februari 2024, 07:57 WIB
Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 32, Beserta Arti dan Teks Latin /Afshaf/

MEDIA BLORA - Berikut ini adalah Surat Al Isra Ayat 32 Latin Dilengkapi Terjemah dan Isi Kandungan Tafsirnya.

Ada juga dalam artikel ini Surat Al Isra ayat 32 dengan tulisan latin sehingga mudaha dibaca bagi pemula.

Teks latin berada persis dibawah teks arab dari surat Al Isra ayat 32 diabwah ini.

Baca Juga: Kegiatan Isra Mi'raj di Sekolah SMP, Ini Ada Ide Gagasan Kegiatan yang Bisa Ditiru

Sebelum mengetahui kandungan Surat Al Isra ayat 32, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dulu tafsirnya.

Surat Al Isra (الإسراء) adalah surat ke-17 dalam Al-Qur'an.

Apa saja isi kandungan Surat Al Isra ayat 32? Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Teks MC Isra Mi'raj, Paling Sering Dipakai Dalam Peringatan Isra Mi'raj

Mayoritas kandungan Surat Al Isra termasuk dalam kategori Makkiyah. Namun, Surat Al Isra ayat 32 merupakan ayat Madaniyah.

Al Isra adalah surat ke-17 dalam Al Quran yang memiliki arti Perjalanan Malam atau kerap disebut juga surat Bani Israil.


Surat ini menjabarkan banyak hal, termasuk juga larangan mendekati perbuatan zina. Hal tersebut tertuang dalam surat Al Isra ayat 32.

Al Isra sendiri adalah surat yang terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah, yakni ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah seperti dikutip dari laman Quran Kementerian Agama.

Bacaan Surat Al Isra Ayat 32

Berikut ini bacaan Surat Al Isra ayat 32 dilengkapi Latin dan artinya.


وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا

Wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

Tafsir Surat Al Isra Ayat 32 dari Kementerian Agama


Terdapat beberapa tafsir dari Surat Al Isra ayat 32.

Berikut Tafsir Tahlili dan Wajiz menurut Kementerian Agama dikutip dari NU Online.

1. Tafsir Tahlili
Tafsir Tahlili merupakan metode tafsir ayat-ayat Al Quran dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itu.

Tafsir Tahlili juga menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya, sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Dalam Surat Al Isra ayat 32, Allah Swt. melarang para hamba-Nya mendekati perbuatan zina. Maksudnya ialah melakukan perbuatan yang membawa pada perzinaan, seperti pergaulan bebas tanpa kontrol antara laki-laki dan perempuan.

Contoh lainnya adalah membaca bacaan yang merangsang, menonton tayangan sinetron dan film yang mengumbar sensualitas perempuan, dan merebaknya pornografi dan porno aksi.

Larangan melakukan zina diungkapkan dengan kalimat "mendekati zina" untuk memberikan kesan yang tegas, bahwa jika mendekati perbuatan zina saja sudah dilarang, apa lagi melakukannya.

Dengan pengungkapan seperti ini, seseorang akan dapat memahami bahwa larangan melakukan zina adalah larangan yang keras sehingga benar-benar harus dijauhi.

Yang dimaksud dengan perbuatan zina ialah hubungan kelamin yang dilakukan oleh pria dengan wanita di luar pernikahan, baik pria atau pun wanita itu sudah pernah melakukan hubungan kelamin yang sah ataupun belum, dan bukan karena sebab kekeliruan.

Selanjutnya Allah memberikan alasan mengapa zina dilarang. Alasan yang disebut di akhir ayat ini ialah karena zina benar-benar perbuatan yang keji yang mengakibatkan banyak kerusakan, di antaranya:

Merusak garis keturunan, yang mengakibatkan seseorang akan menjadi ragu terhadap nasab anaknya, apakah anak yang lahir itu keturunannya atau hasil perzinaan.

Menimbulkan kegoncangan dan kegelisahan dalam masyarakat, karena tidak terpeliharanya kehormatan. Betapa banyaknya pembunuhan yang terjadi dalam masyarakat yang disebabkan karena anggota masyarakat itu melakukan zina.
Merusak ketenangan hidup berumah tangga. Nama baik seorang perempuan atau laki-laki yang telah berbuat zina akan ternoda di tengah-tengah masyarakat.

Menghancurkan rumah tangga. Istri bukanlah semata-mata sebagai pemuas hawa nafsu, melainkan sebagai teman hidup dalam berumah tangga dan membina kesejahteraan rumah tangga.


Merebaknya perzinaan di masyarakat menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit kelamin seperti sifilis (raja singa) dan meningkatkan penyebaran penyakit AIDS atau penyakit yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh penderitanya sehingga dia akan mati perlahan-lahan.


Secara singkat dapat dikemukakan bahwa perbuatan zina adalah perbuatan yang sangat keji, yang menyebabkan hancurnya garis keturunan, menimbulkan kegoncangan dan kegelisahan dalam masyarakat, merusak ketenangan hidup berumah tangga, menghancurkan rumah tangga itu sendiri, dan merendahkan martabat manusia.

Jika perbuatan itu dibiarkan merajalela di tengah-tengah masyarakat berarti manusia sama derajatnya dengan binatang. Ayat ini mengandung larangan berbuat zina dan isyarat akan perilaku orang-orang Arab Jahiliah yang berlaku boros. Perzinaan adalah penyebab keborosan.

2. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Larangan dari mendekati perzinaan itu lebih mengena dibandingkan sekedar larangan dari melakukannya. Karena larangan (mendekati zina) itu mencakup semua foreplay dan faktor penyulutnya. Sesungguhnya barangsiapa yang mengitari sekitar daerah larangan, niscaya hampir-hampir dia terjerumus di dalamnya.

Terutama dalam perkara ini, yang pada kebanyakan jiwa manusia terdapat dorongan nafsu yang sangat kuat ke arahnya.

Allah mengemukakan perzinaan dan potret buruknya , bahwasanya ia adalah “suatu perbuatan yang keji” maksudnya dosa yang keji dalam sudut pandangan syariat, akal dan fitrah, lantaran memuat pelanggaran terhadap kehormatan pada hak Allah, hak wanita tersebut, hak istri atau suaminya, merusak kesucian hubungan rumah tangga, mencampur adukkan nasab dan kerusakan-kerusakan yang lainnya.


Dan Firman Allah, “Dan suatu jalan yang buruk,” maksudnya seburuk-buruk jalan adalah jalan orang-orang yang lancang melakukan dosa besar ini.

3. Tafsir Wajiz

Kitab tafsir Al-Muharrar al-Wajiz adalah salah satu kitab tafsir klasik karya Ibnu Athiyyah. Kitab ini menjadi salah satu rujukan kelompok aswaja dalam kajian tafsir.

Surat Al Isra ayat 32 dalam Tafsir Wajiz adalah larangan untuk mendekati zina, dengan melakukan perbuatan yang dapat merangsang atau menjerumuskan kepada perbuatan zina.

Sebab sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji yang mendatangkan penyakit dan merusak keturunan, dan suatu jalan yang buruk yang menyebabkan pelakunya disiksa dalam neraka.

4. Tafsir Surat Al Isra Ayat 32 dari Quraish Shihab

Selain dua tafsir di atas, ada juga tafsir Surat Al Ira dari Quraish Shihab.

Menurut ulama tafsir Quraish Shihab yang dikutip dari laman Quranhadits, surat Al-Isra ayat 32 menjelaskan, janganlah kalian mendekati zina dengan melakukan hal-hal yang mengarah kepadanya.

Sebab zina adalah perbuatan keji yang sangat jelas keburukannya. Jalan itu adalah merupakan jalan yang paling buruk.

 




Demikian penjelasan mengenai surat Al Isra ayat 32 dalam Arab, Latin, terjemahan, dan tafsirnya.***

 

Editor: Moh. Ali Ridlo

Tags

Terkini

Terpopuler