MEDIA BLORA - Sebagaimana manusia biasa, keimanan kita terkadang mengalami pasang surut, dimana terkadang naik dan turun.
Kita dapat mengambil pembelajaran atau hikmah dari kisah para kyai dan ulama terdahulu yang sudah dibuktikan dari lisan ke lisan olah orang tua atau kakek nenek kita.
Dari cerita atau bahkan mungkin kita sendiri pernah bertemu dan melihat langsung karomah para ulama atau kyai yang dapat menambah tingkat keimanan kita pada Allah SWT.
KH Hamim Djazuli, atau lebih sering dikenal Gus Miek, memiliki gaya khusus dalam berdakwah yang berbeda dengan mayoritas ulama.
Gus Miek menempuh jalur dakwah di dunia hitam, dimana ia harus keliling di berbagai tempat klub malam, diskotik, tempat prostitusi, dan lain sebagainya.
Berkah dakwah ala Gus Miek, banyak orang dari dunia hitam yang akhirnya bertaubat, kembali ke jalan sesuai syariat Allah SWT.
Dikutip MEDIA BLORA dari buku 'Perjalanan dan Ajaran Gus Miek' karya M.N. Ibad yang diterbitkan Pustaka Pesantren tahun 2007, menjelaskan kisah Gus Miek bersama Gus Farid (putra Kiai Achmad Siddiq Jember).
Baca Juga: Mbah Dullah Salam Terima Amplop Tebal dari Dermawan, yang Terjadi Bikin Kaget, Ini Kisah Lengkapnya
Pada waktu itu, Gus Miek dengan diikuti Gus Farid masuk ke sebuah tempat hiburan malam. Di tempat itu orang-orang suka dugem dan mengkonsumsi minum-minuman keras.
Gus Farid yang belum mengerti maksud utama Gus Miek mencoba menutupi identitas Gus Miek agar tidak dilihat dan dikenali pengunjung.
"Gus, apakah sampeyan jamaahnya kurang banyak? Apakah Sampeyan kurang kaya? Kok masuk tempat seperti ini (diskotik)?," tanya Gus Farid.
Gus Miek dengan santai mendengar pertanyaaan Gus Farid itu.
"Biar nama saya cemar di mata manusia, tetapi tenar di mata Allah," jawab Gus Miek.
Menurut Gus Miek, apalah arti sebuah nama. Paling mentok, namanya hancur di mata ummat.
"Semua orang yang di tempat ini, di diskotik ini juga menginginkan surga, bukan hanya kaum santri dan bersarung saja yang menginginkan surga," tambah Gus Miek
"Tetapi, siapa yang berani masuk ketempat seperti ini? Kiai mana yang mau masuk ketempat-tempat seperti ini?," lanjut Gus Miek
Gus Miek memang dikenal sebagai ulama besar yang nyeleneh, suka keliling dunia hitam. Hampir tiap malam menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur keluar masuk klub malam.
Gus Miek akrab dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan, dan yang lainnya. Gus Miek datang memberi pencerahan dan menyejukkan siapa saja yang didatanginya.
Baca Juga: Cerita Pelacur Minta Penglaris ke Kyai Abdul Jalil Tulungangung, Ini Akhir Kisahnya, Diluar Dugaan
Gus Farid pernah mengajukan pertanyaan kepada Gus Miek. Bagaimana perasaan Gus Miek tentang seorang wanita.
“Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja jadi jalan untuk syahwat tidak ada,” tegas Gus Miek.
Demikianlah salah satu kisah dari jalan perjalanan dakwah Gus Miek, yang dapat kita jadikan bahan renungan dan ambil hikmahnya.***