Kiai Hamid saat itu memang belum paham siapa sosok Gus Miek. Tidak tahu bahwa Gus Miek adalah putra ulama besar, Kiai Djazuli Usman, pendiri Pesantren Al-Falah Ploso.
Mulai saat itu juga, Kiai Hamid menangis dan memeluk Gus Miek dengan sangat erat. Air mata tumpah tak tertahankan.
Kiai Hamid sangat bahagia dengan sosok Gus Miek kecil yang dipeluknya. Gus Miek sangat disayang oleh Kiai Hamid.
Semua santri dan jamaah Kiai Hamid diperintahkan supaya apa pun yang dilakukan Gus Miek dibiarkan saja.
Kiai Hamid juga meminta agar para santri dan jamaah, kalau bisa, mampu melayani semua kebutuhan Gus Miek.
Demikianlah kisan pertemuan antara Gus Miek dan Kiai Hamid Pasuruan, semoga kita dapat mengambil hikamh dari kisah kedua ulama yang masyhur tersebut.***