Sesampainya di teras Musholla, Kiai Hasyim kaget sebab teras itu digunakan orang-orang untuk bermain Domino. Salah satu dari empat pemain domino itu juga terkesiap sambil melihat Kiai Hasyim berjalan menuju Musholla.
Kiai Hasyim membatin, 'musholla koq dipakai main kartu domino'.
Usai sholat, Kiai Hasyim menuju Ploso untuk berkunjung ke rumah Hamim Djazuli Al-Jawi, beliau ditemui santri ndalem (khodam ndalem).
Kiai Hasyim diberitahu oleh khodam itu bahwa Gus Miek pulang ke rumah biasanya mendekati waktu sholat subuh.
Kiai Hasyim menunggu kedatangan Hamim Djazuli Al-Jawi, tiba-tiba dari kejauhan datanglah sosok orang yang menutupi wajahnya dengan kain sarung.
Waktu berhadapan dengan Kiai Hasyim, penutup wajah berupa sarung itu dibuka, orang itu tersenyum sambil melangkah masuk rumah.
Kiai Hasyim terperanjat bukan main, beliau menggumam “lho orang ini kan yang tadi main domino di teras Musholla?!".
Akhirnya, dua sosok hebat ini bertatap muka dalam sebuah ruangan. Gus Miek menemui Kyai Hasyim tepatnya di ruang tamu seraya mengucap "Alhamdulillah Kiai Gede Ponorogo ndugi" (Kiai Besar Ponorogo datang).