Kisah Kecerdikan Abu Nawas Ngerjain Jin yang Mencoba Mengganggunya, Hingga Akhirnya Ini yang Terjadi

- 4 September 2022, 20:30 WIB
ILUSTRASI : Kisah kecerdikan Abu Bikin jengkel jin
ILUSTRASI : Kisah kecerdikan Abu Bikin jengkel jin /Nur Aliem Halvaima /sumber; Fanspage Facebook Abu Nawas / Achmad fauzi/ Kabar Besuki / Posjakut

MEDIA BLORA - Tokoh fenomenal Abu Nawas dari kota Baghdad terkenal dengan sifatnya yang cerdik dan jenaka.

Dengan kecerdikannya inilah ia selalu saja bisa mengatasi masalah yang sering bikin Baginda Raja tertawa.

Namun dibalik itu semua Abu Nawas juga terkenal akan kejujurannya.

Kejujurannya inilah yang membuat Baginda Raja bertambah sangat menyukainya.

Akan tetapi tidak semua percaya dengan kejujuran Abu Nawas, salah satunya adalah bangsa jin.

Mereka ingin sekali menguji sampai sejauh mana kejujuran Abu Nawas.

Bangsa jin akhirnya sepakat akan menguji kejujurannya.

Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, berikut kisah lengkap Abu Nawas dan jin pengganggu.

Baca Juga: Ternyata dari Kisah Kelam Ini, Awal Mulainya Helm Diwajibkan untuk Digunakan Pengendara Sepeda Motor

Abu Nawas dalam kesahariannya menafkahi keluarganya dengan mencari kayu bakar di hutan yang bermodal kapak andalannya.

Tiap pagi ia pergi ke hutan untuk menebang kayu, lalu kayu yang ia dapatkan dibawanya ke pasar untuk dijual.

Dari hasil penjualannya inilah uangnya ia gunakan untuk menafkahi keluarganya.

Suatu hari saat Abu Nawas sedang berjalan menuju hutan, kapak yang ia biasa bawa terjatuh ke dalam jurang.

Tentu saja Abu Nawas tidak bisa bekerja, sebab itu adalah kapak satu-satunya.

Hal ini membuat Abu Nawas merasa sedih dan terpaksa Ia pun harus pulang kerumahnya.

Namun saat dalam perjalanan pulang tiba-tiba datanglah Jin yang menyamar sebagai kakek tua.

“hai anak muda Kenapa kamu terlihat murung.” tanya jin tersebut.

“Kapak saya jatuh ke jurang kek, padahal itu kapak saya satu-satunya. saya jadi tidak bisa bekerja.” jawab Abu Nawas dengan nada sedih.

Mendengar jawaban tersebut muncullah ide pada diri sang Jin.

“Ini saat yang tepat untuk menguji kejujurannya.” Pikir jin tersebut.

“Maukah kau kubantu untuk mengambilkannya.” Kata jin tersebut.

“Tentu saya mau tapi bagaimana caranya kek? Jurang itu dalam sekali.” balas Abu Nawas.

“Kamu tak perlu tahu bagaimana caranya, yang aku tanyakan kamu mau nggak saya bantu mengambil?” tanya jin tersebut.

“Saya mau sekali kek.” jawab Abu Nawas.

Baca Juga: Kisah Nabi yang Pernah Meminta Matahari Berhenti Bergerak dan Allah SWT Mengabulkannya, Nabi Siapakah Itu?

Maka turunlah jin itu kebawah jurang, saat ia hendak mengambil kapak Abu Nawas tiba-tiba terbesit dalam benak Jin untuk mengambil kapak yang lain.

Jin tersebut akan menunjukkan kapak yang terbuat dari emas, ia ingin tahu apa reaksi Abu nawas.

“Wahai anak muda, apakah ini kapakmu.” tanya Jin tersebut.

“Bukan itu kek, kapak saya jelek.” jawab Abu Nawas.

Jin itu pun kembali turun ke jurang dan saat ia kembali menemui Abu Nawas ia menunjukkan kapak yang berbeda.

Kali ini tampak yang akan diperlihatkan adalah kapak yang berlapiskan mutiara dan Intan.

“Apakah ini kapak mu wahai anak muda?” tanya Jin tersebut.

“Itu juga bukan kek, kapak saya jelek dan agak karatan.” balas Abu Nawas .

Untuk ketiga kalinya jin itu turun ke jurang dan mengambilkan kapak yang biasa Abu Nawas gunakan.

“Apakah ini kapakmu?” tanya Jin tersebut.

“Iya betul kek, itu kapak saya terima kasih sudah menolongku Kek.”ucap Abu Nawas kegirangan.

Jin tersebut sangat kagum dengan kejujuran Abu Nawas, lalu ia pun berkata “Hei anak muda andaikan kamu mengaku kalau kapak emas adalah milikmu tentu saya akan memberikannya padamu meskipun saya tahu kalau kamu berbohong.”tutur Jin tersebut.

Saya tidak mau mengambil sesuatu yang bukan hak saya kek, Saya adalah orang yang selalu bersyukur dengan apa yang saya miliki. bagiku kapak jelek Ini adalah Rizki yang luar biasa, karena dengan kapak ini aku bisa menafkahi keluarga aku dengan cara yang halal.” terang Abu Nawas.

“Dalam kondisi mu yang miskin ini kamu tetap bersyukur.” tanya jin itu keheranan.

“Tentu saja kek, Karena rasa syukur inilah yang membuatku senantiasa bersikap jujur balas.” Balas Abu Nawas.

Jin itupun tersenyum mendengar penuturan Abu Nawas.

“Saya kagum sama kamu wahai anak muda, Karena rasa syukurmu dan kejujuranmu saya akan hadiahkan kedua kapak ini untukmu.” Kata jin tersebut.

Kemudian Jin yang menyamar sebagai kakek tua pergi meninggalkan Abu Nawas.

Sementara Abu Nawas pulang dengan membawa kapak jelek yang biasanya ia gunakan, kapak yang terbuat dari emas dan kapak yang berlapiskan mutiara.

Namun ujian yang dihadapi Abu Nawas tidak berhenti sampai disitu.

Di hari berikutnya saat ia kembali menebang pohon di hutan, Jin yang pernah menolong Abu Nawas terus mengawasi gerak-geriknya.

“Saya akui Abu Nawas bukanlah orang yang mudah tergoda oleh harta, tapi bukankah lelaki paling mudah tergoda bila dihadapkan dengan wanita, aku punya ide lagi untuk mengujinya.” Kata jin tersebut ketika Abu Nawas masih sibuk mencari kayu di hutan.

Jin itu segera pergi menuju rumah Abu Nawas.

Setibanya di sana jin itu mendapati Istri Abu Nawas sedang mencuci, tanpa pikir panjang jin itu segera menculiknya dan menyembunyikannya di alam jin.

Beberapa lama kemudian, pulanglah Abu Nawas dengan membawa kayu yang banyak.

“Wahai istriku aku sudah pulang, aku membawa kayu banyak sekali.” Teriak  Abu Nawas kegirangan.

Berkali-kali Abu Nawas memanggil istrinya, namun tidak ada jawaban sama sekali.

Abu Nawas pun menjadi jengkel, lalu ia mencari istrinya di belakang tapi istrinya tidak ada.

Ia hanya mendapati tumpukan cucian yang belum sempat diselesaikan.

“Jangan-jangan istriku jatuh sakit.” pikir  Abu Nawas khawatir.

Lalu ia segera bergegas menuju kamar, akan tetapi istrinya tidak ada.

Abu Nawas menjadi panik, Ia lalu mencoba mencarinya ke seluruh ruangan namun tetap saja istrinya tidak ditemukan.

Kemudian Abu Nawas bertanya kepada para tetangganya, tapi tidak ada satupun dari mereka yang tahu.

“Kamu dimana wahai istriku.” Ucap Abu Nawas khawatir.

Disaat ia sedang termenung didepan rumahnya, Jin kembali mendatangi Abu Nawas dengan menyamar sebagai kakek tua.

Wahai anak muda! Apa yang kau pikirkan, kenapa wajahmu terlihat murung?” Tanya Jin tersebut.

“Istriku tiba-tiba hilang kek dan aku tidak tahu dimana.” Jawab Abu Nawas.

“Jangan khawatir anak muda, aku bisa membantumu aku bisa mengembalikan istrimu”. Balas jin itu.

Sejenak  Abu Nawas terdiam, “Bukankah orang ini kakek tua Sakti yang tempo hari menolongku mengambilkan Kapak di jurang! hilangnya istriku pasti perbuatan kakek tua ini rupanya ia ingin kembali menguji kejujuranku.” Pikir Abu Nawas.

Mau ditolong malah melamun, Ayo ikut aku.” Ajak jin itu kepada Abu Nawas.

Abu Nawas pun menuruti ajakannya, ia ingin tahu ujian apalagi yang akan diberikannya.

Setelah sampai ditempat yang sepi, jin itu berkata kepada Abu Nawas, “Kamu tunggu di sini sebentar.”

Lalu tiba-tiba jin itu menghilang, tak lama berselang jin itu kembali menemui Abu Nawas.

Ia datang bersama seorang wanita yang cantik jelita layaknya seorang putri kerajaan.

“Hai anak muda! Apakah ini istrimu?” tanya Jin tersebut.

Abu Nawas mengamati wanita cantik itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

“Sungguh cantik dan menawan.” kata Abu Nawas dalam hati.

“Hei anak muda ditanya malah bengong! ini istrimu bukan?” tanya jin kembali.

Abu Nawas langsung menjawab “Benar sekali kek itu istri saya”.

Mendengar jawaban Abu Nawas Jin yang menyamar sebagai kakek tua itu tampak marah.

“Kamu bohong! aku tahu ini bukan istri kamu, hanya gara-gara wanita kamu memilih tidak jujur mana rasa syukur mu yang katanya membuatmu bersikap jujur?” Kata jin tersebut.

“Sabar dulu kek jangan emosi, begitu aku tahu kalau itu bukan istriku tapi jika aku menjawab bukan pasti kakek akan datang lagi dengan membawa wanita yang lebih cantik dan bila aku kembali menjawab bukan barulah kakek akan membawakan istri saya yang sebenarnya, setelah Aku mengakuinya kemudian kakek pasti akan menghadiahkan kedua wanita cantik tersebut kepadaku, lalu aku pulang dengan membawa tiga wanita tersebut. Kakek sendiri kan tahu pekerjaan saya adalah penebang kayu di hutan, Pinggang saya sering sakit kek, Saya tidak mungkin kuat bila harus melayani ketiga istriku.” kata Abu Nawas menjelaskan.

Mendengar itu Jin yang menyamar sebagai kakek tua langsung tertawa terpingkal-pingkal.

ternyata kamu bukan hanya jujur tapi juga cerdik dan lucu, Baiklah aku kembalikan istrimu.

Setelah mengembalikan istri Abu Nawas, Jin itu pun kemudian menghilang.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi: Cerita Lucu Nuaiman yang Sengaja Menyembelih Unta Milik Tamu Rasulullah SAW

Demikianlah Kisah Kecerdikan Abu Nawas terhadap jin yang sedang mengerjainya.***

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah