Menikah di Bulan Safar Menurut Adat Jawa, Baik atau Tidak ? Ini Penjelasanya

- 27 Juli 2023, 10:03 WIB
Ilustrasi menikah di bulan Safar
Ilustrasi menikah di bulan Safar /pixabay/RiskiTriono97

Tetapi perlu diingat, ketika sudah memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan dalam menikah, Islam mengajarkan untuk menyegerakan hal yang bernilai ibadah.

Menyegerakan sesuatu yang bernilai ibadah jauh lebih baik. Terlebih, risikonya terlalu besar ketika harus menunggu lebih lama.

Ingatlah jika lawan jenis sudah saling mencintai dan sering bertemu, risiko melakukan kesalahan jauh lebih tinggi. Dan inilah yang harusnya menjadi perhatian.

Rasulullah pun sudah mencontohkan bahwa tidak ada bulan yang buruk untuk melakukan pernikahan.

Rasulullah SAW sendiri menikah dengan Sayyidah Khadijah bertepatan pada bulan Shafar. Begitu pula, Ali bin Abi Thalib pun menikah di bulan tersebut dengan Sayyidah Fatimah (Putri Rasulullah SAW).

Ini sekaligus menjadi contoh bahwa bulan Shafar bukanlah bulan yang dilarang untuk menikah. Menikah di bulan tersebut tetap baik.

Alasannya, menikah bagi yang sudah mampu dapat meminimalkan seseorang terjerumus ke dalam dosa.

Mengenai kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia, itu semua murni berasal dari ketetapan Allah. Takdir ini sudah tertulis sebelum manusia diciptakan.

Baca Juga: Sholawat Syi'iran Jawa Laa Ilaaha Illa Allah Al Malikul Haqqul Mubin, Full Lirik Lengkap

Nabi pun memberikan contoh ketika mendengar sesuatu dari orang lain, Nabi lebih suka untuk Tafaul. Tafaul sendiri ialah berprasangka atau berharap suatu kebaikan yang didengar oleh seorang hamba.

Halaman:

Editor: M. In`Amul Muttaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah