Kepatuhan dan kesetiaan mereka terhadap Nabi adalah salah satu faktor utama yang membuat meriwayatkan hadits-hadits menjadi begitu penting.
2. Penjagaan Tradisi Lisan Islam
Dalam awal perkembangan Islam, tulisan dan media cetak belum ada.
Oleh karena itu, ajaran agama disampaikan secara lisan.
Para sahabat Nabi berperan sebagai penjaga tradisi lisan Islam dengan meriwayatkan hadits-hadits dari mulut Nabi.
Mereka mengingat dan menyampaikan ajaran ini dengan cermat untuk memastikan ketepatan dan kesahihan informasi.
3. Kesediaan untuk Berkurban
Sahabat Nabi tidak hanya meriwayatkan hadits, tetapi juga berkorban dalam prosesnya. Mereka sering kali menghadapi kesulitan dan bahaya dalam menyebarluaskan ajaran Islam.
Kesediaan mereka untuk mengorbankan segalanya demi agama mereka adalah bukti komitmen mereka dalam meriwayatkan hadits dan menjaga integritas ajaran Islam.
Baca Juga: Ragam Metode Penyusunan Kitab Hadits: Sejarah dan Pengaruhnya