Kekacauan di Piala Bupati Semarang: Wasit Dikeroyok Pemain Liga 1

- 4 Juni 2024, 12:46 WIB
Ilustrasi, Wasit Dikeroyok di Piala Bupati Semarang
Ilustrasi, Wasit Dikeroyok di Piala Bupati Semarang /Pixabay/ planet_fox/

MEDIA BLORA - Turnamen sepakbola tarkam di Kabupaten Semarang berujung insiden kekerasan yang mencoreng semangat sportivitas.

Final Piala Bupati Kabupaten Semarang Bener Bersatu Cup yang mempertemukan PS Putra Bakti dari Desa Patemon dan PS Ar Rafi Ampel dari Kabupaten Boyolali diwarnai kericuhan setelah wasit Hadi Suroso memberikan keputusan penalti untuk PS Ar Rafi.

Kericuhan dimulai saat beberapa pemain PS Putra Bakti mengejar wasit Hadi Suroso yang dianggap membuat keputusan kontroversial.

Baca Juga: Wasit Dikeroyok Pemain di Turnamen Sepakbola Semarang: Bayu Pradana Diduga Terlibat

Video yang beredar luas di media sosial, diunggah oleh akun Instagram @forumwasitindonesia, menunjukkan Bayu Pradana, pemain Liga 1 yang bermain untuk Barito Putera, menendang wasit dengan aksi melompat.

Akibat serangan ini, Hadi Suroso harus segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif.

Aksi kekerasan ini tidak hanya melibatkan Bayu Pradana. Beberapa pemain profesional lainnya, termasuk mantan kapten Timnas Indonesia Wahyu Wijiastanto, juga diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

Bagus Kahfi, yang turut serta dalam turnamen, membantah keterlibatannya dalam aksi kekerasan melalui sebuah klarifikasi di Instagram.

Baca Juga: Ganda Putra Indonesia Bersiap Hadapi Pasangan Jepang di Final Singapore Open 2024

Ia menegaskan bahwa dirinya justru berusaha melerai keributan.Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi, mengutuk keras insiden tersebut dan berjanji akan melakukan investigasi mendalam.

"Kami akan memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk panitia turnamen, pemain, dan perangkat pertandingan. Sanksi tegas akan dijatuhkan kepada mereka yang terbukti melakukan tindakan anarkis," ujarnya dalam rilis resmi pada Senin, 3 Juni 2024.

Yoyok juga menambahkan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: Perjuangan Menuju Gelar Juara: Fajar/Rian Berhadapan dengan Jepang di Final Singapore Open 2024

"Sepakbola harus dijunjung tinggi dengan sportivitas. Kami tidak akan mentolerir tindakan yang mencederai fair play," tutupnya.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah