Network
Mitsubishi mengklaim bahwa kedua mobil hybrid ini bisa menghemat bahan bakar sekitar 10 persen dibandingkan dengan model mesin bensin transmisi CVT yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, sistem hybrid diklaim dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar sekitar 34 persen saat digunakan dalam pengendaraan di dalam kota, sesuai dengan prosedur pengujian New European Driving Cycle (NEDC).
Baca Juga: Hati-hati! Ini dia 4 Penyebab Mobil Anda Turun Mesin dan Besaran Tarif Harga Perbaikannya
Cara kerja sistem hybrid ini berubah secara otomatis berdasarkan kondisi jalan dan tingkat daya baterai yang tersisa.
Saat berjalan dengan kecepatan rendah, roda depan yang berfungsi sebagai penggerak didorong oleh motor listrik yang menerima daya dari baterai.
Ketika kendaraan berada di tanjakan atau akselerasi, sistem beralih ke penggerak hybrid, mengambil tenaga dari mesin yang didukung oleh baterai.
Saat berkendara dengan kecepatan tinggi, tenaga berasal dari mesin, motor listrik, dan baterai.
Saat deselerasi, energi kinetik yang terbuang dikonversi menjadi energi listrik dan disimpan di baterai.
Mitsubishi menciptakan e:Motion sebagai variasi dari sistem Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Hal ini disebutkan dapat membuat mesin bekerja dengan senyap dan mengurangi konsumsi bahan bakar serta emisi CO2.
