Download Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 1 beserta Kunci Jawaban

- 6 Desember 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi. Download Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 1 beserta Kunci Jawaban.
Ilustrasi. Download Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 1 beserta Kunci Jawaban. /unsplash.com

“Harus mengungsi, Pak! Seluruh kampung dikosongkan.”
“Ke mana ? kudengar suara ayah.
“Ke mana saja, kebatan lagi kalau mau.”
“Baik, kami bersiap-siap.”

Aku turun dari tempat tidur. Di ruang makan Maryam sedang menolong ibu mengemasi makanan, dibungkus dan dimasukkan ke dalam sarung bantal.
Dikutip dari: Novel Padang Ilalang di Belakang Rumah, N.H. Dini

Penyebab konflik dalam kutipan novel tersebut adalah . . . .

a. Terjadi keributan dan terdengar suara senjata api pada waktu malam hari
b. Tokoh aku terbangun dari tidur malamnya karena mendengar suara teriakan
c. Ada seseorang yang memberi tahu tokoh ayah tentang kedatangan musuh
d. Tokoh ibu kesulitan dalam mengemasi makanan
e. Tokoh aku beserta keluarga

Jawaban: A

8. Bacalah kutipan novel sejarah berikut!

Suatu senja Pangeran Babullah berada di rumah Malaetete. Pemuda itu adalah anak rakyat biasa di Pulau Ternate Barat. Sebelumnya Pangeran Babullah mendengar dari beberapa orang bahwa keluarga Malaetete diganggu orang-orang Portugis. Malaetete pemuda yang rajin. Tanpa kenal lelah senantiasa meringankan beban ayahnya menggarap kebun cengkeh. Atau membantu pergi ke laut menjala ikan di hari-hari tidak menggarap perkebunan.
Dikutip dari: Novel Sultan Ternate, A. Adjib Hamzah

Ciri kebahasaan berupa verba material dari kutipan teks novel sejarah tersebut adalah ...

a. mendengar, meringankan, membantu
b. meringankan, membantu, menggarap
c. mendengar, menggarap, menjala
d. berada, mendengar, diganggu
e. meringankan, membantu, mendengar

Jawaban: C

9. Bacalah kutipan teks novel sejarah berikut!

Sudah dua tahun Musa mencoba peruntungannya di tanah Deli. Orang-orang pulang ke kampungnya membawa hasil, tetapi Musa semakin lama justru terbenam dalam kesulitan. Dia tidak beruntung. Pada suatu hari, aku bertemu dengannya. Awal mula pertemuan kami sebenarnya biasa saja. Kasur, tempat tidur, anak-anakku telah rusak. Sudah berkali-kali Mak si Buyung mengatakan kepadaku bahwa sudah seharusnya kain kasur itu diganti dengan yang baru.
Namun, permintaannya tersebut tak aku hiraukan. Sebetulnya banyak tukang kasur yang melintas tiap hari di depan rumah kami. Begitu pula toko-toko kasur pun banyak. Namun, entah belum rezekinya. Pada suatu hari, sebelum aku berangkat ke tempat kerja, aku melihat Musa menyandang kain-kain bakal kasur yang akan dijualnya.
Dikutip dari Novel Menunggu Beduk Berbunyi karya Hamka

Halaman:

Editor: Ahmat Arif Muzazin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x