Hari Lahir Pancasila : Sejarah Perumusan dan Kelahiranya

- 31 Mei 2023, 08:22 WIB
sejarah hari lahir pancasila
sejarah hari lahir pancasila /unsplash.com/ @syahrulaw

MEDIA BLORA - Berawal dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. BPUPKI yang biasa di sebut dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Cosakai yang di bentuk pada tanggal 1 Maret 1945 yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.

Dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka

Pada saat pidato pembukaan sidang pertama tersebut Dr. Radjiman mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa apa dasar Negara Indonesia yang akan di bentuk sebagai landasan dasar bernegara.

Dalam rangka upaya merumuskan dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Salah satu tokoh pergerakan pada saaat itu Mohammad Yamin merumuskan Lima Dasar saat berpidato pada 29 Mei 1945. Rumusan tersebut di antaranya: perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Download Soal PAS atau UAS Sejarah Indonesia Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013 TA 2022 2023 dan Kunci Jawaban

Muhammad Yamin mengatakan bahwa kelima dasar yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta, dalam memoarnya, meragukan pidato Yamin tersebut.

Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945.

Soekarno mengemukakan gagasan dasar negara, yang ia namakan "Pancasila".[6] Gagasan tersebut di antaranya: kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, kemanusiaan atau internasionalisme, mufakat atau demokrasi peningkatan otokrasi, kesejahteraan sosial, serta ketuhanan yang beradat dan berkebudayaan.

Halaman:

Editor: M. In`Amul Muttaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x