MEDIA BLORA – Beberapa minggu terakhir ini banyak beredar tentang berita penipuan investasi binary option. Banyak masyarakat yang mengeluh atau bahakan melaporkannya ke pihak yang berwajib.
Maraknya penipuan investasi binary option melalui platform ilegal Binomo telah menelan banyak korban dan kerugian dari masyarakat dengan memanfaatkan imbal hasil yang tinggi.
Satgas Waspada Investasi (SWI) memberikan himbauan kepada masyarakat Indonesia agar lebih mewaspadai binary option dan broker ilegal.
Dilansir MEDIA BLORA dari Siaran Pers SP 01/II/SWI/2022 melalui laman resmi Otoritas Jasa Keuangan pada Jumat, 17 Februari 2022 tentang “SWI Minta Masyarakat Waspadai Penawaran Binary Option dan Broker Ilegal.”
“Marak penawaran investasi berbasis website ataupun aplikasi yang harus diwaspadai karena pelakunya memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menipu dengan cara iming-iming pemberian imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak wajar, namun terlebih dahulu masyarakat diminta menempatkan atau menyetorkan dananya,” Kata Tongam L. Tobing Dikutip MEDIA BLORA dari SeputarLampung dengan judul artikel Marak Penipuan Investasi, Cek 3 Cara Mengetahui yang Bodong agar Tidak Tertipu - Seputar Lampung (pikiran-rakyat.com) (Pikiran-Rakyat.com).
Tongam L. Tobing selaku Ketua Satgas Waspada Investasi menjelaskan bahwa Investasi binary option ini bersifat seperti judi karena berdasarkan tebak-tebakan dari fluktuatif harga suatu komoditi.
"Kegiatan perdagangan online yang dilakukan binary option itu ilegal karena bersifat judi, tidak ada barang yang diperdagangkan. Sifatnya hanya untung-untungan. Menang atau kalah dalam menebak harga suatu komoditi dan naik atau turunnya dalam periode tertentu, yang bisa merugikan masyarakat." tambah Tongam L. Tobing
Oleh sebab itu, SWI sudah memanggil sejumlah affiliator dan influencer antara lain Indra Kesuma, Doni Muhammad Taufik, Erwin Laisuman, Vincent Raditya dan Kenneth William supaya segera menghentikan kegiatan promosi, pelatihan, dan menghapus semua konten trading binary option di akun sosial media masing-masing.