Budidaya Cabe Bisa Dilakukan Disekitar Rumah, Simak Selengkapnya

- 18 Maret 2022, 07:10 WIB
Ilustrasi Cabe
Ilustrasi Cabe /maghfur/jktgoid

 

 

MEDIA BLORA – Cabe adalah kebutuhan sehari-hari. Dengan harga cabe yang tak menentu, bisa kita coba menanam cabe sendiri di rumah.

Siapa tahu berhasil dan bisa menghemat biaya dapur. Ini lebih jelasnya MEDIA BLORA kutip dari sumber terpercaya

Hampir setiap orang suka dengan sensasi pedas cabe, baik yang dimakan langsung seperti cabe rawit atau setelah diolah seperti sambal.

Apalagi zaman sekarang semakin banyak makanan olahan dengan sensasi pedas bertingkat yang membuat cabe sering dicari.

Cabe memang mampu mencuri hati banyak pecintanya, tak terlewat masyarakat Indonesia. Padahal harga cabe cukup mahal, apalagi saat gagal panen atau stok sedikit. Harganya bisa mengalami kenaikan 100%.

Baca Juga: Subsidi Minyak Goreng Resmi Dicabut, Berikut Harga Terbaru Migor di Pasaran 17 Maret 2022

Harga yang tak terduga, terkadang murah, juga tiba-tiba naik, menjadikan saat ini banyak yang mencoba budidaya cabe. Setidaknya menanam sendiri di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan harian.

Di Indonesia setidaknya terdapat 3 jenis cabe yang banyak ditanam, mulai cabe besar, cabe rawit, dan cabe hibrida. Disamping itu terdapat pula cabe non konsumsi seperti cabe hias.

Budidaya cabe tidak terlalu sulit, jika sedang hujan maka anda tidak perlu repot menyiram, cukup memanfaatkan air hujan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak cara menanam cabe yang baik dan benar.

Cabe membutuhkan beberapa syarat untuk tumbuh, diantaranya:

  1. Membutuhkan tanah yang kaya akan zat organik dan bertekstur gembur.
  2. Derajat keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 7,0.
  3. Cabe tidak cocok dengan tanah yang tergenang air.
  4. Daerah penanaman bersuhu 16°-32°C.
  5. Curah hujan pertahun antara 1500-2500 mm.
  6. Saat memasuki masa pembungaan dan pemasakan, cabe harus terkena sinar matahari minimal 10-12 jam.

Adapun cara menanam cabe dengan baik dan benar, berikut langkah mudah yang harus dilakukan dalam menanam cabe:

Persemaian:

  1. Persemaian dibuat dalam bedengan/rak yang diberi naungan plastik transparan.
  2. Buat campuran media semai:

(2x ember tanah + 1 ember pupuk kandang) + 150 gr NPK atau SP 36 + 75 gr Karbofuran = 300-400 kantong Polybag.

  1. Benih ditanam dalam polybag atau plastik semai ukuran 4x6 cm, dibuat lubang semai 0,5 cm dan ditutup tanah halus atau abu.
  2. Bibit dapat dipindah ke lapang setelah 17- 21 hari.

Syarat Lokasi Persemaian :

1)   Tempat Bersih

2)   Tersedia Sumber Air

3)   Mudah Dalam Pengawasan

4)   Perawatan bibit:

5)   Jangan diberi pupuk selama perawatan.

6)   Gunakan insektisida dan fungisida setengah dari dosis anjuran. Jika tidak ada hama dan jamur, tidak perlu dilakukan penyemprotan.

7)   Bila dengan sungkup pendek, maka 10 hari sebelumnya harus dapat sinar matahari penuh.

Cara menanam bibit cabai

  1. a)Masukkan benih yang sudah diperam (disimpan) agar benih lebih kuat dan cepat muncul tunas.
  2. b)Gunakan benda yang runcing dan jangan menggunakan jari tangan untuk melubangi. Perlu diketahui, media tanam tidak perlu sampai penuh, tetapi cukup 3/4 dari polibag.
  3. c)Jaga selalu kelembaban tanah, jika perlu siram pagi dan sore. Tutup benih dengan debu atau abu supaya tunas lebih mudah muncul.
  4. d)Seleksi bibit yang seukuran dan sehat, agar hasil yang dihasilkan lebih maksimal
  5. e)Selain tanah, ada beberapa media tanam alternatif yang disarankan untuk media semai, jika memiliki modal dan persediaan barang yang cukup.
  6. f)Media tanam lainnya adalah cocopit, yaitu campuran media semai pengganti tanah. Selain ramah lingkungan, cocopit yang terbuat dari limbah kelapa ini juga membuat bibit jadi kuat saat pemindahan.

Pemupukan:

Pupuk susulan diberikan 2 minggu setelah tanam, dengan dikocorkan bisa dengan NPK 1⁄2 gelas diencerkan dengan air 1 ember (10 liter) untuk pemupukan 40 tanaman.

Pemupukan diulangi tiap 10-14 hari sekali tergantung kondisi tanaman. Semakin subur semakin lama intervalnya. Umur 50-65 hari dan 115 hari diberi pupuk susulan granular (sebar) sebanyak 1 sendok.

Baca Juga: Wanita Pasti Suka, Manfaat Luar Biasa Dari Masker Daun Sambiloto, Kulit Menjadi Putih dan Mengurangi Penuaan

Pengendalian hama

(1)   Jaga kebersihan lahan,

(2)   Monitoring/amati perkembangan hama dan penyakit secara rutin,

(3)   Lakukan tindakan segera setelah teridentifikasi terserang

(4)   Gunakan pestisida yang tepat waktu, sasaran, cara dan dosis,

(5)   Amati dan ulangi penyemprotan,

(6)   Eradikasi (buang) tanaman / bagian tanaman sakit.

Pemeliharaan

Jaga selalu kebersihan lahan, tanaman, air, perkakas, dan lainnya untuk menghindari munculnya penyakit.

Lakukan pengamatan secara rutin dan berkala terhadap kondisi tanaman agar tahu betul akan masalah yang timbul dan tindakan yang akan dilakukan.

Baca Juga: Perlu Diketahui ini Penyebab Gigi Kuning. Kenali Guna Dapat Menghindarinya

Jika menurut pengamatan tidak ada hama, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan insektisida/pestisida. Selanjutnya, selalu atur dan awasi ketersediaan air dan keasaman tanah sampai masa panen.***

 

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah