MEDIA BLORA - Tak jarang jika seseorang pernah mendengar tentang bahaya makan mie instan. Tetapi praktiknya, seseorang tetap tidak bisa melepaskan diri untuk menikmatinya.
Nyatanya, sebagian orang biasanya mengonsumsinya. Bahkan, bisa beberapa kali dalam satu minggu atau satu bulan.
Lebih parahnya, konsumsi ini bisa dilakukan hampir tiap hari. Alasannya, mie instan dipandang sebagai alternatif terbaik untuk menghemat keuangan. Contohnya pelajar/mahasiswa yang hidup jauh dari rumah.
Apa pun itu, konsumsi mie instan secara berlebihan kurang baik. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa mie ini sudah mengalami proses pengolahan beberapa kali.
Pengolahan ini meliputi pemanasan, pengawetan hingga pendinginan. Sebagian metodenya memanfaatkan pengawet yang kurang baik bagi tubuh.
Salah satu contohnya bila diawetkan dengan bahan Tertiary Butyl Hydroquinone (TBHQ). Bahan ini cukup berbahaya ketika terakumulasi dalam perut seseorang.
Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah Cara Mengkonsumsi Mie Instan yang Sehat!
Bahan pengawet ini sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan. Bahkan, bahan ini masih belum diproses meskipun seseorang telah mengonsumsi mie instan selama satu jam.
Risikonya, bahan ini akan tertinggal dalam usus. Kemudian, bahan ini bisa mempengaruhi kinerja dari penyerapan nutrisi.
Sulitnya tubuh dalam menyerap nutrisi tentunya akan mempengaruhi keseluruhan tubuh.
Tubuh bisa saja kekurangan nutrisi. Tak pelak jika seseorang lebih mudah untuk jatuh sakit.
Bahaya lain yang cukup mengkhawatirkan ialah munculnya sindrom metabolik. Ini merupakan sekumpulan dari gejala penyakit yang dapat menyerang seseorang.
Serangan penyakit ini cukup Komplek. Serangannya mencakup hipertensi, tingginya gula darah dan lain sebagainya.
Itu semua menjadi fase awal yang membuka pintu bagi serangan penyakit lainnya. Diketahui bahwa tekanan darah tinggi ini dapat memicu stroke dan serangan jantung.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Kebumen Divaksin Moderna, Bupati Arif: Jika Meraka Sehat Ekonomi Bisa Cepat Pulih
Kinerja jantung akan dipaksa bekerja lebih keras. Semakin lama, kinerjanya akan menurun lantaran kelelahan. Bahkan, ini bisa menimbulkan kegagalan jantung yang sangat berbahaya.
Meskipun begitu, bukan berarti jika mengonsumsi mie instan ini terlarang. Anda masih bisa mengonsumsinya dengan cara yang lebih aman. Kuncinya terletak pada bagaimana cara memasak serta seberapa sering mengonsumsinya.
Jika Anda memang menyukainya, tidak masalah jika mengonsumsinya secara wajar. Setidaknya, Anda masih bisa menikmatinya satu bulan sekali.
Untuk proses memasaknya, tambahkan bahan lain seperti telur dan sayur untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam mie. Setelahnya, imbangi dengan mengonsumsi buah supaya tubuh mendapatkan antioksidan sebagai sarana perlindungan terhadap zat berbahaya.***