Satu Alasan Ini Akan Mengubah Pikiran Anda untuk Membunuh Kecoak di Rumah

27 Februari 2022, 06:00 WIB
Satu Alasan Ini Akan Mengubah Pikiran Anda untuk Membunuh Kecoak di Rumah /Pixabay.com/@Erik_Karits

MEDIA BLORA – Selama ini kecoak selalu dipandang sebagai hama. Tidak sedikit yang menyebutnya sebagai hewan paling menjijikkan.

Tidak sedikit pula yang akan lari dan menjerit ketakutan jika melihat kecoak berada di dekatnya.

Wajar saja jika berbagai cara akan dilakukan untuk mengusir kecoak yang ada di dalam rumah.

Banyak cara yang dilakukan untuk mengusir kecoak dari rumah. Bahkan tidak sedikit yang rela mengeluarkan banyak uang.

Namun di balik kesan menjijikkannya, ternyata kecoak memiliki peranan penting untuk lingkungan sekitar Anda.

Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa Buah Salak, Nomor 6  Bikin Wanita Tambah Bahagia

Diperkirakan hanya 0,3 persen dari total 4.500 spesies kecoak yang hidupnya berdampingan dengan manusia.

Artinya, mereka hidup sebagai hama rumah tangga, yang kehadirannya bisa ditemui di rumah ataupun tempat umum di sekitar manusia.

Kecoak bisa memakan apa saja dan bisa hidup di lokasi paling kotor. Tidak jarang pula, kecoak sebagai hama rumah tangga, bisa menyebarkan bakteri sehingga dapat menyebabkan asma serta alergi.

Maka tidak mengherankan jika kehadiran serangga ini sangat tidak disukai manusia.

Baca Juga: 2 Alasan Kenapa Sebaiknya Tidak Bunuh Kelabang yang Muncul di Dalam Rumah

Peran Penting Kecoak untuk Lingkungan

Meskipun dipandang merugikan, namun sebenarnya kecoak memiliki peranan penting untuk lingkungan tempat tinggal Anda.

Apa sajakah peranannya?

Dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber, kecoak berperan sebagai pendaur ulang yang profesional untuk bumi kita.

Mereka bisa memakan apa saja, seperti tumbuhan dan hewan yang telah mati ataupun kotoran hewan.

Baca Juga: Waspada Jika Sakit Kepala Seperti ini, Bisa Jadi Gejala Omicron, Berikut Cara Mengatasinya

Sistem pencernaan yang dimiliki kecoak mengandung bakteri dan protozoa, sehingga mereka bisa mendaur ulang atau mengubah limbah di lingkungan masyarakat menjadi nutrisi yang mudah diserap alam.

Tidak hanya itu, limbah kecoak juga memberi nutrisi untuk tanaman yang sedang tumbuh.

Dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber, seorang profesor Universitas Texas, Srini Kambhampati, mengatakan jika membunuh lima ribu sampai sepuluh ribu kecoak di permukaan bumi, bisa menyebabkan lingkungan sekitar rumah menjadi lebih kotor.

Mengapa bisa seperti itu?

Karena membunuh banyak kecoak sama saja dengan menghilangkan sumber makanan penting bagi beberapa burung dan mamalia kecil, seperti tikus.

Akibatnya hewan ini lebih banyak berada di sekitar manusia untuk mencari sumber makanan penggantinya.

Baca Juga: Balurkan Parutan Jahe ke Kaki Tiap Malam Sebelum Tidur untuk Mengobati Nyeri Otot, Begini Cara Buatnya

Selain menghilangkan sumber makanan, membunuh kecoak sama saja dengan mengacaukan siklus nitrogen di alam.

Serangga ini sangat suka memakan bahan organik busuk yang mengandung banyak nitrogen. Setelah makan, kecoak akan mengeluarkan kotoran yang memiliki nitrogen.

Kotoran kecoak inilah yang bermanfaat untuk lingkungan, khususnya tanaman, kesehatan hutan serta keberlangsungan hidup untuk beberapa spesies hewan.

Selain berperan penting untuk bumi, kecoak juga memiliki manfaat penting dalam ranah penelitian medis atau kesehatan.

Serangga ini menghasilkan antibiotik alami yang digunakannya untuk bertahan hidup di tempat paling kotor.

Baca Juga: Ngapain Pelihara Tuyul, Ganti Saja Cat Rumah dengan 5 Warna Ini Mampu Menarik Rezeki Seluas Samudra

Para peneliti menjelaskan jika serangga menjijikkan ini juga memiliki sistem untuk menangkal bakteri yang resisten terhadap antibiotik, seperti staph aureus (bakteri patogen).

Bahkan saat ini pun banyak ilmuwan yang sedang mempelajari efisiensi kaki kecoak yang dapat membantu manusia dalam membangun robot, anggota tubuh mekanis serta bagian tubuh buatan untuk kepentingan medis yang lebih baik.

Ternyata dibalik bentuknya yang menjijikkan, kecoak memiliki manfaat yang luar biasa untuk manusia.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler