Biji Asam Jawa sebagi Perlindungan Syaraf, Ini Penjelasanya

- 1 September 2021, 15:48 WIB
Asam Jawa.
Asam Jawa. /Pixabay

MEDIA BLORA – Biji asam jawa yang disebut Klungsu memiliki kandungan polifenol yang tinggi dan kemungkinan bisa menjadi sumber pencegahan penyakit.

Nama asam jawa yang dalam istilah latinya disebut tamarindus indica merupakan salah satu jenis buah yang rasanya masam dan sering dipakai sebagai campuran bumbu masakan.

Pada beberapa penelitian kandungan polifenol pada biji tanaman memiliki manfaat sebagai neuroprotektif. Yaitu perlindungan terhadap saraf.

Secara umum, biji-bijian mengandung senyawa polifenol yang memiliki banyak manfaat. Dan klungsu salah satu yang memiliki kandungan polifenol tinggi.

 

Dengan adanya kandungan polifenol yang tinggi, dimungkinkan biji asam jawa menjadi sebagai sumber pencegahan penyakit.

Baca Juga: Warna dan Waktu BAB pada Bayi Baru Lahir, Orang Tua Harus Tahu

Seperti dikutip MEDIA BLORA dari agromedis.com dalam artikel yang berjudul Khasiat Biji Klungsu yang Kaya Polifenol Bisa Meningkatkan Daya Ingat Otak.

Hal ini tercantum dalam sebuah jurnal yang digunakan Dr. dr. Muhammad Ihwan Narwanto, M.Sc, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK Unej), sebagai sitasi untuk risetnya terhadap biji klungsu.

Dalam penelitiannya, Ihwan menggunakan 3 jenis polifenol yang diidentifikasi jumlahnya pada jenis asam jawa tersebut. Yaitu, prosianidin B2, mirisetin, dan rafikasi. Tujuannya untuk mengukur kadar senyawa tersebut dan potensinya.

“Senyawa polifenol yang dimiliki biji tanaman atau juga terdapat pada bagian lain dari tanaman ini, pada beberapa penelitian memiliki manfaat sebagai neuroprotektif. Yaitu perlindungan terhadap saraf," katanya.

Baca Juga: Cacingan atau Infeksi Cacing Usus Pada Anak , Ketahui Bahayanya

Neuron atau saraf, kata dia, dilindungi melalui 2 proses yakni anti inflamasi (peradangan) dan anti stress oksidatif.

"Kerusakan memori otak atau daya ingat seringkali melalui kedua jalur tersebut. Karena sifatnya yang neuroprotektif melalui jalur anti inflamasi dan anti stress oksidatif ini sehingga jalur kerusakan dapat dicegah. Dengan ini, harapannya penurunan daya ingat dapat dihambat,” terangnya.

Ihwan mengatakan, hingga saat ini riset mengenai peningkatan daya ingat dengan konsumsi biji klungsu masih dilaksanakan pada tahap hewan coba, yaitu tikus wistar.

Riset yang dilakukan pada tikus wistar, kata dia, dengan cara melakuukan pembuatan ekstrak dari 100 gram serbuk biji asam jawa yang dilarutkan dalam senyawa methanol sebanyak 500 ml selama 72 jam pada suhu kamar.

Baca Juga: Stres Tinggi, Coba 5 Makanan Ini untuk Meredakanya

Untuk melakukan penelitian kepada manusia, Ihwan mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Salah satunya adalah pada hewan coba terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan uji toksisitas, uji efektivitas, baru kemudian boleh dilakukan kepada manusia.

Seperti halnya untuk mendapatkan obat dari wabah Coronavirus atau Covid-19, dibutuhkan waktu cukup lama dan proses panjang. Fase yang dilalui untuk sebuah penelitian sangat banyak supaya benar-benar efektif.

Namun, telah ada penelitian lainnya yang mendukung peningkatan daya ingat pada manusia adalah penggunaan diet vegetarian. Hal ini bermanfaat untuk pencegahan kepikunan, seperti alzheimer.*** (Hari Setiawan/Agromedis.com)

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: Agromedis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah