Inilah Hitungan Weton Jodoh Menurut Pandangan Islam dan Kejawen, Simak Penjelasan Berikut ini

- 17 September 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi kisah haru berjodohnya Fatimah puti Nabi dengan sahabat Ali dari Ustadz Adi Hidayat
Ilustrasi kisah haru berjodohnya Fatimah puti Nabi dengan sahabat Ali dari Ustadz Adi Hidayat /Pixabay/stoksnap

MEDIA BLORA - Didalam pernikahan orang jawa selalu menggunakan weton sebagai patokan untuk melangsungkan pernikahan.

Weton harus cocok dengan kedua belah pihak baik antara laki-laki dan juga perempuan.

Karena kecocokan weton ataupun biasa disebut neptu diyakini akan berpengaruh kelak jika sudah berumah tangga.

Apabila weton tidak cocok, tapi tetap dilanjutkan untuk berumah tangga, makan akan ada hal buruk yang diyakini bakal terjadi.

begitupun sebaliknya jika weton atau neptu cocok maka diyakini kelangsungan pernikahan akan bahagia dan berlimpah rezeki.

Baca Juga: Weton Jumat Legi 17 September 2021, Watak, Jodoh, Rezeki Pekerja Keras, Menurut Primbon Betaljemur Adammakna

Sebagaimana dikutip MEDIA BLORA dari Ringtimes Bali dengan artikel yanmg berjudul Hitungan Weton Jodoh Menurut Pandangan Islam dan Kejawen

 

 

Berdasarkan pengalaman, sebut saja Umi Zaenab, dikisahkan ia disarankan untuk menemui orang pintar terkenal yang mempunyai ilmu kejawen.

Zaenab sesungguhnya tidak percaya hal seperti itu, namun atas desakan orang tuanya ia pun dengan berat hati menemui orang pintar itu.

Baca Juga: 8 Letak Tahi Lalat Pembawa Keberuntungan Menurut Kitab Primbon Jawa, Apakah Kamu salah Satunya?

Saat weton selesai dihitung ternyata wetonnya tidak cocok dan neptunya ketemu 25.

Menurut orang pintar neptu dengan hasil 25 tidak akan beruntung dalam pernikahan.

Pernikahan ini akan mengalami nasib balai kedawang, bala sendiri bermakna pendopo atau teras, dan kedawang bermakna seperti kejatuhan.

Jadi gambaran pernikahannya seperti pendopo yang jatuh. Pendopo sendiri tempat keluar masuk orang-orang, yang diartikan akan banyak masalah yang datang silih berganti.

Baca Juga: Inilah 7 Arti Mimpi Bercinta Menurut Kitab Primbon Jawa, Sebuah Pertanda Apakah Itu? Simak Penjelasanya

Untuk meminimalkan masalah yang terjadi di masa mendatang Zaenab disuruh untuk melakukan ruwatan dengan segudang syarat dan ritual tertentu yang nyatanya bisa menangkal kesialan dikemudian hari akibat ketidakcocokan tersebut.

Zaenab tidak percaya dengan hal seperti itu, namun oleh orang tuanya dipaksa untuk melakukan ruwatan. Itulah sedikit ceritanya.

Nah lantas bagaimana pandangan Islam mengenai weton jodoh ini, menurut Ummi Saroh sebagaimana dilansir dari kanal YouTube pribadinya mengatakan, dalam pandangan Islam selama tidak bertentangan dengan akidah Islam sebuah budaya tidak harus ditinggalkan.

Baca Juga: Arti Mimpi Istri Berzina dengan Orang Lain Menurut Islam, Pertanda Apa Itu?

Dalam hal mencari hari baik untuk pernikahan misalnya, pemilihan hari adalah sebuah kebebasan bagi manusia, Islam hanya mengajarkan bahwa semua hari adalah baik dan selanjutnya terserah manusia untuk memilih yang mana.

Islam sangat menghormati budaya selama tidak bertentangan dengan akidah, ia pun tidak sepakat bila ada cap musyrik bagi mereka yang mempercayai hitungan jodoh.

Dalam hadis sudah dijelaskan jika memilih pasangan harus memperhatikan bibit, bebet, dan bobot.

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Berhubungan Intim Menurut Islam, Pertanda Baik Atu Pertanda Buruk? Berikut Penjelasanya

Dan dalam surat An-Nur ayat 26 bahwa wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji pula.

Dan wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula.

Sedangkan dalam hitungan Jawa, orang Jawa sangat memegang teguh hitungan weton jodoh, tidak ragu si Zaenab tadi dianjurkan untuk memperhatikan hitungan jodoh walaupun Zaenab tidak percaya.

Baca Juga: Weton Kamis Kliwon 16 September 2021, Watak, Jodoh, Rezeki Pekerja Keras, Menurut Primbon Betaljemur Adammakna

Demikian baik dan buruknya ramalan weton jodoh tidak jadikan patokan karena yang penting adalah kamu dan pasangan menjaga keharmonisan rumah tangga dan melewati berbagai tantangan hidup dengan tegar.***(Tri Widiyanti/Ringtimes Bali)

Editor: Ahmat Arif Muzazin

Sumber: Ringtimes Bali (PRMN)


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah