Bendahara atau yang sederajat dengan Perdana Menteri dalam sistem pemerintahan sekarang, dari Melaka mengetahui kehebatan mereka, dan mengambil mereka untuk berkerja di istana.
Dari sinilah Hang Tuah mendapatkan nama besar dan menjadi seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu, pada masa pemerintahan Kesultanan Melaka pada abad ke-15, yakni di Kesultanan Melayu Melaka yang bermula pada abad ke-15.
"Tak akan Melayu hilang di bumi," begitu sumpah Hang Tuah dalam Sulalatus Salatin.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah membunuh seseorang petarung dari Jawa, yang terkenal dengan sebutan Taming Sari.
Dari kejadian inilah Hang Tuah tidak terlepas dengan Keris Taming Sari, senjata yang dikenal dimiliki Hang Tuah.
Keris ini sendiri awalnya adalah keris yang dipunyai oleh Taming Sari.
Hang Tuah mengambil keris ini dari Taming Sari, setelah dia berhasil mengalahkannya dalam sebuah pertempuran.
Ketika Melaka diserang Portugis pun, Melaka meminta bantuan ke Kesultanan Demak penerus Majapahit setelah runtuh.