Invasi ke Ukraina Masih Berlanjut, Rusia Minta Bantuan Paket Makanan Militer ke China

- 16 Maret 2022, 06:26 WIB
Ilustrasi, Tentara Rusia
Ilustrasi, Tentara Rusia /REUTERS/Thomas Peter/PR Bekasi.com/REUTERS/Thomas Peter

MEDIA BLORA - Perkembangan terkait invasi ke Ukraina, ternyata Rusia meminta bantuan makanan militer ke China.

Rusia meminta bantuan militer dan keuangan dari China di tengah invasi yang masih berlangsung dengan Ukraina.

Beberapa bantuan yang diminta Rusia adalah paket makanan militer yang tidak mudah rusak.

Permintaan itu menandakan tantangan logistik dasar yang selama ini diyakini menghambat kemajuan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Berbagai Manfaat Baik dari Buah Cermai Bagi Kesehatan Tubuh, Ternyata Belum Banyak yang Tahu

Sebelumnya, beberapa laporan sumber menunjukkan pasukan Rusia membobol toko kelontong di Ukraina.

Hal tersebut dengan alasan untuk mencari makanan untuk menyambung hidup saat invasi berlangsung.

Sehingga, salah satu sumber mengungkapkan makanan menjadi permintaan Rusia yang mungkin bisa dipenuhi China.

Hal tersebut diyakini karena tidak menjadi bantuan mematikan yang dinilai provokatif oleh Barat.

Sebelumnya, AS mendapatkan informasi yang menunjukkan China mengungkapkan keterbukaan untuk membantu Rusia.

Hal ini terkait bantuan militer dan keuangan kepada Rusia di tengah perang dengan Ukraina.

Tapi belum jelas mengenai kepastian pemberian bantuan China kepada Rusia dalam bentuk apa pun.

Mengenai hal itu, AS terus menerus mengingatkan China mengenai potensi dan konsekuensi pemberian bantuan terhadap Rusia.

Lebih-lebih termasuk dalam pertemuan tujuh jam antara perwakilan kedua negara itu di Roma.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu diplomat senior China Yang Jiechi di Roma pada Senin, 14 Maret 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Biodata dan Profil Widiyanti, Mantan Pramugari Kini Bahagia Menjadi Istri Narji

Pertemuan itu membahas terkait isu-isu substansial tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Karena AS memiliki kekhawatiran mendalam mengenai keselarasan China dengan Rusia.

Hal itu diungkapkan salah satu pejabat senior AS mengenai pertemuan kedua perwakilan negara itu.

Tetapi, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam kesempatan berbeda mengungkapkan China dapat memberikan pengaruh Rusia.

AS meyakini China dapat memberikan pengaruh kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang dengan Ukraina.

"Kami telah berkomunikasi dengan sangat jelas ke Beijing, bahwa kami tidak akan berdiam diri," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Bahkan AS dengan tegas kepada negara manapun jangan memberikan bantuan kepada Rusia.

"Kami tidak akan mengizinkan negara mana pun untuk memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya." Ujarnya.

Baca Juga: Biodata dan Profil Indra Kenz Crazy Rich Medan, Lengkap Koleksi Mobil Mewahnya dan Akun Medsos

Tak hanya itu peran China dimungkinkan memberikan pengaruh besar dalam penghentian perang Rusia ke Ukraina.

"China bisa melakukan lebih dari mungkin banyak negara lain untuk mengakhiri kekerasan yang tidak masuk akal ini, kebrutalan ini, pada perang yang direncanakan Putin." Jelas Ned Price.

Itulah perkembangan terkait invasi ke Ukraina, dimana Rusia minta bantuan ke China.***

Editor: Moch Eko Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah