Ketahui Keutamaan Shalat Tarawih di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan yang Rugi Jika Terlewatkan

19 April 2022, 10:43 WIB
Ilustrasi keutamaan shalat tarawih. //Portal Jember

 

MEDIA BLORA – Shalat tarawih di bulan ramadhan memiliki keistimewaan di tiap-tiap malamnya. Begitu pula tarawih di 10 hari terakhir bulan ramadhan, terdapat keutamaan yang merugi jika terlewatkan.

Shalat tarawih merupakan salah satu amalan sunnah yang dikerjakan pada malam hari sepanjang bulan Ramadhan.

Tepatnya usai melangsungkan shalat Isya, dengan rentang waktu menjelang subuh.

Jumlah rakaat Salat tarawih ini, baik 8 atau 20 rakaat, dapat disambung dengan witir 3 rakaat. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, ia berkata.

Baca Juga: Doa Qunud Witir Dilakukan dari Pertengahan Ramadhan, Menurut Buya Yahya Berdasar Mazhab Imam Syafi’i

"Rasulullah menganjurkan qiyam (shalat) Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda, "Barangsiapa mengerjakan qiyam (salat) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu," (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Adapun terkait jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang berpendapat bahwa shalat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaat. Namun, ada pula pandangan bahwa tarawih dikerjakan 20 rakaat.

Shalat tarawih 8 rakaat, terdapat 2 cara dalam menggelarnya, dikutip dari laman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, yaitu dengan 4 rakaat satu salam atau 2 rakaat dua kali salam. Kedua cara tersebut merupakan ta'awun dalam beribadah, sehingga keduanya dapat diamalkan.

Pendapat lain tentang jumlah rakaat shalat tarawih, dan ini dikerjakan sebagian besar umat Islam di Indonesia, yaitu 20 rakaat dengan 3 rakaat witir setelahnya.

Dikutip dari beberapa sumber tentang sejarah umat Islam, bahwa pada masa Umar bin Khattab, shalat tarawih ketika itu digelar 20 rakaat. Diriwayatkan dari tabiin Yazid bin Ruman,

"Manusia senantiasa melaksanakan shalat pada masa Umar di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat (20 rakaat tarawih, disambung 3 rakaat witir)."

Segala perbedaan adalah rahmatan lil alamin, semua ada kebaikan didalamnya berdasarkan ketentuan Allah SWT. Sehingga jangan dijadikan permasalahan yang diperdebatkan tiada ujungnya.

Umumnya, shalat tarawih, baik yang 8 rakaat maupun 20 rakaat, ditutup dengan menggelar shalat witir 3 rakaat. Terkait tata cara melangsungkan tiga rakaat ini, juga terjadi perbedaan pandangan.

Ada yang menyebutkan dengan 2 rakaat kemudian satu rakaat (berarti dua kali salam) atau dilangsungkan tiga rakaat sekaligus.

Untuk yang 20 rakaat, dikerjakan dengan sistem 2 rakaat shalat tarawih sebanyak 10 kali dilanjutkan shalat witir dua rakaat kemudian satu rakaat (dua kali salam).

Baca Juga: Puasa Ramadhan setelah 15 Hingga 18 Hari sebagai Puncak Detoksifikasi Racun pada Tubuh. Ketahui Faktanya

Terdapat keistimewaan di 30 hari dalam melaksanakan shalat tarawih yang kesemuanya dapat diperoleh jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Menjelang memasuki hari-hari terakhir dalam bulan ramadhan ini. Terdapat keistimewaan di 10 hari shalat tarawih yang sekiranya diketahui. Adapun keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut:

-    Malam ke-21, Allah membangunkannya sebuah gedung dari cahaya.

-    Malam ke-22, datang di hari kiamat dengan rasa aman dari kesedihan maupun kesusahan.

-    Malam ke-23, Allah membangunkan sebuah kota di dalam surga.

-    Malam ke-24, memperoleh 24 doa yang dikabulkan.

-    Malam ke-25, dihapuskannya azab kubur.

-    Malam ke-26, Allah mengangkat pahalanya selama 40 tahun.

-    Malam ke-27, dapat melewati Shirat di hari kiamat bagaikan kilat yang menyambar.

-    Malam ke-28, Allah mengangkat baginya 1000 derajat dalam surga.

-    Malam ke-29, Allah memberikannya pahala 1000 haji yang diterima.

-    Malam ke-30, Allah berfirman yang artinya: "Hai hamba-hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkaulah hamba-Ku." (HR Majalis).

Dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk mencari lailatul qadar (Malam Kemuliaan).

Lailatul qadar diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur'an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah. Malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih utama daripada malam 1.000 bulan.

Baca Juga: Fadhilah dan Keutamaan Sholat Tarawih Malam Ke 6 Sampai Ke 10 di Bulan Ramadhan

Diriwayatkan dari jalur Aisyah, Nabi Muhammad menyebutkan, "Carilah Lailatul qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (H.R. Bukhari).

Nabi Muhammad memang meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan. Diriwayatkan dari jalur Aisyah, disebutkan,

"Ketika memasuki 10 akhir Ramadhan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).

Sekiranya umat Islam memanfaatkan waktu terakhir bulan ramadhan tahun ini sebaik mungkin. Karena belum tentu akan jumpa ramadhan tahun mendatang, walaupun dalam do’a yang diharapkan adalah dapat menjalankan ibadah kembali di bulan ramadhan di tahun berikutnya.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler