MEDIA BLORA - Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, keimanan kita terkadang mengalami pasang surut, dimana bisa naik dan turun.
Kita dapat mengambil pembelajaran atau hikmah dari kisah para kyai dan ulama terdahulu yang sudah dibuktikan dari lisan ke lisan oleh orang tua atau kakek nenek kita.
Bisa dari cerita atau bahkan mungkin kita sendiri pernah bertemu dan melihat langsung karomah para ulama atau kyai yang dapat menambah tingkat keimanan kita pada Allah SWT.
Baca Juga: Ada Dosa yang Lebih Besar Daripada, Dosa Zina, Riba dan Sihir, Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber
Gus Miek merupakan salah satu ulama dari Ploso Mojo Kediri. Putra kiai besar pendiri pesantren Al-Falah, mempunyai banyak kisah yang dapat kita ambil hikmahnya.
Seperti salah satunya yang akan diulas dalam artikel ini, silahkan baca secara lengkap dan ambil hikmahnya.
Gus Miek memang sering terlihat nyleneh, banyak mendapatkan ganjalan dan keraguan dari sebagian kyai. Gus Miek dinilai tidak pernah shalat, karena saat waktu shalat tiba, Gus Miek hilang entah kemana.
Gus Miek memang terkadang misterius, tapi sering juga Gus Miek terlihat sangat tegas dalam menjalani syariat.
Dikutip MEDIA BLORA dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, diceritakan ada santri yang pernah mengira Gus Miek biasa minum minuman keras.
Santri itu itu diajak Gus Miek ke warung, dikira makan apa saja bebas. Kan sama Gus Miek, menurut santri itu..
Tapi, ternyata Gus Miek marah besar. Santri itu kena marah karena tidak mengindahkan syariat. Dugaan santri salah besar, malah kena marah tidak karuan.
Hal seperti ini juga pernah dialami seorang santri Ploso Kediri. Menurut santri Ploso ini, dilihatnya Gus Miek tidak menjalankan shalat saat waktunya tiba. Bahkan sampai waktu shalat selesai, ia amati Gus Miek tidak shalat.
"Ternyata Gus Miek memang tidak shalat. Ya sudah, saya ikut Gus Miek saja," ucap santri dalam batinnya.
Sampai suatu ketika, sore itu ia diajak Gus Miek untuk mencari ikan di tepi sungai. Waktu maghrib segera tiba, alias datang waktu shalat.
Dalam kesempatan itu, Gus Miek menyuruh santri itu memegang jala kecil. Gus Miek sendiri akan pergi sebentar
"Ini ya, dipegang jalanya," ujar Gus Miek.
Ketika hari mulai gelap, santri tersebut merasa bahwa jala sudah penuh terisi ikan. Oleh karena itu, ia berusaha menarik jala tersebut sekuat tenaga.
Hal tak terduga terjadi, tanpa sengaja di tengah usahanya menarik jala tersebut, santri itu menyaksikan Gus Miek yang sedang melaksanakan shalat Maghrib di atas dahan pisang. Gus Miek bahkan melanjutkannya dengan sholat Isya.
"Lha ini, Gus Miek ternyata malah shalat, bahkan di atas dahan pisang. Subhanallah," batin santri itu.
Setelah selesai melaksanakan shalat, Gus Miek kemudian melayang turun menemui santri tersebut.
"Dapat ikan..?," tanya Gus Miek.
"Anu Gus..., eh...," jawab santri sambil penuh bingung.
Baca Juga: Cerita Pelacur Minta Penglaris ke Kyai Abdul Jalil Tulungangung, Ini Akhir Kisahnya, Diluar Dugaan
Santri itu sambil memandangi dahan pisang. Saat itu juga, santri itu menyatakan bertaubat dan Gus Miek menyuruhnya untuk mandi taubat di sungai tersebut.
Demikianlah salah satu kisah dari jalan perjalanan dakwah Gus Miek, yang dapat kita jadikan bahan renungan dan ambil hikmahnya.***