Ketahui Penyebab Munculnya Apatis pada Diri Seseorang untuk Kelangsungan Hubungan Pertemanan

16 Januari 2024, 17:05 WIB
Ilustrasi sikap apatis /Andrea Piacquadio

MEDIA BLORA - Apatis adalah sikap kurangnya minat, perhatian, atau emosi terhadap suatu hal. berteman dengan si apatis tiada salahnya, ketahui penyebab munculnya sikap ini.

Apatis termasuk bagian dari gangguan depresi atau terkait dengan penurunan kognitif. biasanya menimbulkan perasaan tidak berharga atau bersalah.

Baca Juga: Tradisi Sambut Bulan Rajab di Nusantara yang Dilestarikan Masyarakat

Orang yang apatis cenderung tidak peduli atau tidak memiliki motivasi untuk terlibat dalam situasi atau masalah tertentu.

Salah satu penyebab utama apatis adalah kerusakan pada area depan otak yang mengendalikan emosi, tujuan, dan perilaku.

Penyakit seperti Alzheimer, demensia, stroke, Parkinson, skizofrenia, dan penyakit Huntington dapat merusak otak dan menyebabkan apatis.

Hal yang perlu diketahui pada diri seseorang yang memiliki sikap apatis adalah pemicunya. Berikut beberapa penyebab orang yang memiliki sikap apatis.

Terkena Depresi

Orang yang mengalami depresi memiliki sikap apatis terhadap lingkungan sekitarnya. Gangguan mental serta emosional membuatnya menarik diri dan tak peduli dengan orang lain.

Sering Cemas

Sering merasa cemas bisa membuat orang memiliki sikap apatis. Hal ini karena rasa khawatir saat menjalankan aktivitas, sehingga membuat orang tersebut menarik diri.

Merasa Bosan

Rasa bosan juga bisa menyebabkan orang bersikap apatis. Bosan mempengaruhi suasana hati, sehingga membuatnya cenderung apatis dan memilih tak peduli.

Perasaan Takut Gagal

Orang yang mengalami kegagalan dalam hidup seringkali bersikap apatis. Hal ini karena rasa kecewa yang muncul, sehingga tidak ingin lagi berada dalam kondisi tersebut.

Adanya Penyakit Tertentu

Baca Juga: Keutamaan Dua Rakaat Sebelum Shubuh yang Perlu Diketahui untuk Pahala yang Besar

Sikap apatis juga bisa terjadi karena kondisi penyakit tertentu, seperti, alzheimer, depresi, depresi persisten atau dysthymia, skizofrenia, demensia frontotemporal, huntington, parkinson, kelumpuhan supranuklear progresif, stroke, dan demensia vaskular.

Menurut para ahli, disfungsi di area tertentu di otak bisa menyebabkan sikap apatis.

Dalam hubungan pertemanan seseorang yang memiliki teman dengan sikap apatis, hendaknya jangan dijauhi.

Bertemanlah dengannya dan berusahalah menjadikan si apatis mengarah ke hal yang baik. Apatis berisiko membahayakan keselamatan diri jika dibiarkan.

Untuk menolong orang lain yang memiliki apatis dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

Memberi Motivasi

Teman yang memiliki sikap apatis butuh dorongan semangat dari lingkungan sekitar agar bisa kembali normal.

Memberi motivasi adalah salah satu cara agar orang apatis dapat kembali bahagia.

Mengajak Aktivitas yang Seru

Orang yang mengalami sikap apatis adalah mengajak aktivitas yang seru dan menyenangkan. Kamu bisa mengajaknya berlibur hingga menonton film kesukaannya.

Baca Juga: Darah Kotor Sebabkan Gatal pada Tubuh. Mitos atau Fakta? Simak Penjelasannya

Jangan Mudah Putus Asa

Jika membantu orang yang mengalami sikap apatis, usahakan tidak cepat putus asa dan menyerah. Bantuan harus diberikan dengan sabar, tenang, dan tidak terburu-buru.

Itulah pemahaman tentang orang yang memiliki sikap apatis. Apabila berhubungan dengan teman yang seperti ini sekiranya sekarang sudah tahu tindakan yang diambil.***



Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler