"Siap, Gus..."
Faqih merasa sedikit tenang setelah selesai minum teh. Tapi ia kembali galau, kelanjutan perjalanan ini nanti pakai apa. Masih ada tanda tanya besar dalam dirinya.
"Alhamdulillah, dah habis ini Gus."
"Satu yang utuh itu, bungkus saja. Ayo kita teruskan perjalanan."
Sambil membawa bungkusan plastik teh hangat, Faqih clingak-clinguk di depan motornya.
"Lha gimana ini, motor gak bisa jalan, lanjutin perjalanannya gimana?," batin Faqih yang galau.
"Cepat masukkan teh hangatmu itu ke tanki motor."
"Waduhhh, bisa protol nanti mesin motorku," batin Faqih.
"Heiii, kenapa diam? Cepat masukkan."