Niat Puasa Ramadhan Dibaca Kapan?Bolehkah Berniat untuk Sebulan Penuh?Simak!

- 23 Maret 2023, 09:56 WIB
Niat Puasa Ramadhan dan Artinya
Niat Puasa Ramadhan dan Artinya /

 

MEDIA BLORA -  Niat berpuasa Ramadhan dilakukan malam hari selepas sholat sunnah Tarawih. Ini kebiasaan yang berlangsung di masyarakat. Namun ternyata niat untuk berpuasa sebulan penuh juga diperbolehkan.

Berpuasa di Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke empat yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam di dunia. Tahun ini Ramadahn jatuh pada Kamis tanggal 23 Maret 2023 berdasarkan ketetapan Pemerintah.

Baca Juga: Pengertian dan Niat Shalat Tarawih, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin Serta Artinya

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Islam, karena di bulan itu saatnya menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Niat sangat fundamental dalam setiap ibadah yang dilakukan umat Islam. Tidak terkecuali dengan niat puasa Ramadhan.

Syarat utama sebelum berpuasa agar ibadah puasa Ramadhan sah adalah  kita harus membaca niat sebelumnya.

Niat puasa Ramadan ini menjadi syarat rukun dari ibadah. Ketika seseorang tidak berniat, maka ibadahnya bisa dianggap tidak sah.

Niat cukup diucapkan dari dalam hati dan dilakukan pada malam hari sebelum terbitnya fajar. Niat puasa Ramadan harus dilakukan setiap malam apabila mengacu pada mazhab Syafi'i.

Hal ini juga sesuai menurut pendapat dari mayoritas ulama, pengucapan niat puasa dianjurkan untuk dibaca setiap hari.

Alasan yang mendasarinya karena puasa Ramadan adalah ibadah yang berdiri mandiri, tidak bisa dikaitkan dengan ibadah sebelum atau sesudahnya.

Namun ada pendapat yang berbeda dari Imam Malik yang merupakan ulama rujukan Mazhab Maliki ini. Dari mahzab ini menyatakan bahwa niat puasa Ramadan bisa dilafalkan sekali untuk sebulan penuh.

Baca Juga: Lafaz Niat Mandi Puasa Ramadhan 2023 Lengkap Arab Latin dan Artinya

Adapun alasan menurut mahzab ini bahwa mengucapkan niat setiap malam hukumnya adalah sunah, namun jika kita mengalami kondisi yang menyebabkan puasa menjadi terputus maka wajib mengulang niatnya lagi.

Maksud dari adanya kondisi yang membuat puasa terputus yakni dapat dimisalkan seperti saat haid, nifas, bepergian jauh, atau sedang sakit parah yang menghalangi seseorang menjalankan puasa.

Melafalkan niat puasa Ramadhan sebulan penuh ini dianjurkan. Umat Islam sebaiknya melakukannya sesuai dengan waktunya.

Mengenai adanya perbedaan pendapat tentang niat puasa Ramadhan in, mayoritas ulama menyarankan untuk orang awam agar tetap membaca niat puasa Ramadhan setiap hari berdasar pandangan jumhur mayoritas para ulama.

Niat menjalankan ibadah puasa yang sudah diafadzkan setiap bulan Ramadhan dapat disampaikan sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.

Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Adapun yang melakukan niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh, maka ini didasarkan pada pendapat Malikiyah.

Hal ini tentu di bawah bimbingan para kiai dan masyayikh, salah satunya dengan merujuk kalam Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi di dalam karyanya Sabil al-Huda yang berisikan himpunan wadhifah dan amaliah.

“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja. Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,”demikian bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.

Di dalam kitab tersebut, ulama kharismatik dari Kediri, Jawa Timur tersebut mencontohkan lafazh niatnya sebagai berikut:

Baca Juga: Bacaan Niat Shalat Tarawih untuk Imam, Makmum, Maupun Sendiri, Dalam Tulisan Arab dan Latin

Nawaitu shouma jamii’I syahri ramadhaani hadzihissanati taqliidan lilimaami maalikin fardhollillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Taala”.

Kendati telah membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh, umat Islam tetap dianjurkan untuk membaca niat di hari-hari berikutnya.

Perlu diingat bahwa bacaan niat sebulan penuh dilakukan sebagai langkah antisipasi bila mana di kemudian hari lupa niat, puasanya tetap sah dan bisa diteruskan, karena dicukupkan dengan niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.***






 


 

Editor: Muhammad Ma`ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x