Jawa Terkenal dengan Karakter Khas yang Membedakan dari Suku Lainnya. Simak Faktanya

25 Januari 2022, 21:14 WIB
Ilustrasi jawa /Buku Tematik SD

MEDIA BLORA _ Suku Jawa terkenal dengan masyarakatnya yang memiliki karakter khas yang membedakan mereka dari suku-suku lainnya.

Dalam kehidupan sehari-harinya, masyarakat suku Jawa dikenal dengan sikapnya yang sopan. Tak hanya kepada orang yang lebih tua, namun juga terhadap sesama.

Menjaga etika dan tata krama  ketika berbaur dalam lingkungan bermasyarakat sudah menjadi kebudayaan suku Jawa.

Meski jarang memulai percakapan, suku Jawa memiliki karakter yang ramah pada siapa saja. Lebih sering tersenyum dan mengangguk ketika berpapasan dengan orang yang dikenalnya.

Menjalani hidup dengan filosofi mengalir seperti air menjadi salah satu karakter suku ini.

Baca Juga: Sukses Borong Medali Olimpiade Nasional, MTs Ihya'ul 'Ulum Semakin Tingkatkan Prestasi Akademik

Filosofi ini meliputi pemikiran sederhana seperti hidup itu yang penting bisa makan, beribadah dan bisa menghidupi keluarga.

Orang-orang suku Jawa memiliki sikap “nrimo ing pandum” atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna menerima apapun pemberian Tuhan.

Masyarakat Jawa mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan dan jarang sekali mengeluh.

Tidak berbuat neko-neko atau berbuat yang aneh-aneh dalam kehidupannya. Masyarakat suku Jawa juga boleh suka menabung dan jarang memboroskan uang untuk membeli sesuatu yang dirasa tidak perlu.

Lebih suka mengalah dibanding mencari masalah juga menjadi karakter suku Jawa. Banyak juga yang beranggapan bahwa orang Jawa itu luwes. Kesopanan dan keramahan orang Jawa membuat banyak orang tak segan untuk bergaul dengan mereka.

Di balik keramahan dan kesederhanaannya, ternyata masyarakat Jawa juga suka melarang suatu hal atau melakukan sebuah pekerjaan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Tiba-Tiba Turun, Begini Reaksi Ibu-Ibu di Beberapa Daerah

Larangan ini biasanya dilakukan karena suatu hal atau tingkah laku yang dilakukan tidak sesuai dengan nilai moral, kesopanan, serta budi pekerti  masyarakat Jawa. Bahasa keseharian adalah Bahasa Jawa.

Bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa yang paling kaya karena memiliki tingkatan bahasa mulai dari yang paling halus, sedang hingga kasar.

Tingkatan tersebut yakni “ ngoko” yang merupakan bahasa sedikit kasar yang digunakan kepada seseorang yang pangkat atau usianya berada di bawahnya.

Dilanjutkan dengan tingkatan “krama madya” yaitu yang digunakan kepada sesama atau sederajat, dan “krama inggil” yang digunakan kepada orang yang lebih tua atau dihormati.

Setiap tingkatannya memiliki kosa kata berbeda. Masyarakat Jawa juga masih sangat menjaga tradisi-tradisi leluhur dan dilakukan hingga saat ini.

Baca Juga: Jangan Lakukan Perbuatan Ini Jika Ingin Kaya, Dosanya Melebihi Zina Kata Syekh Ali Jaber

Tak sedikit dari tradisi tersebut merupakan  bentuk rasa syukur atau peringatan suatu peristiwa penting di masa lalu.***

Editor: Muhammad Ma`ruf

Tags

Terkini

Terpopuler