Diserbu Masyarakat Karena Jual BBM Lebih Murah dari Pertamina, Ini Pemilik SPBU Vivo

5 September 2022, 18:34 WIB
Banyak masyarakat yang memilih membeli BBM di SPBU Vivo karena harganya lebih murah dibanding harga BBM yang dijual di SPBU Pertamina. /Instagram/spbuvivoenergyid/

MEDIA BLORA – Pemerintah akhirnya secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pemerintah mengumumkan harga baru BBM bersubsidi yang dijual di SPBU Pertamina pada Sabtu, 3 Agustus 2022 pukul 14.30 WIB.

Pasca penetapan harga baru BBM bersubsidi yang dijual di SPBU Pertamina, ada hal menarik yang terjadi.

Banyak masyarakat yang memilih membeli BBM di SPBU Vivo karena harganya lebih murah dibanding harga BBM yang dijual di SPBU Pertamina.

Baca Juga: Bansos 2,4 Juta pada Program Kartu Prakerja Gelombang 44 Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Ternyata inilah pemilik SPBU Vivo yang juga BBM lebih murah dibanding harga BBM yang dijual di SPBU Pertamina tersebut.

Pemerintah sendiri akhirnya secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya dipatok Pertamina sebesar Rp7.650 per liter.

Solar naik jadi Rp6.800 dari sebelumnya dipatok Pertamina sebesar Rp5.150 per liter.

Sementara itu Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Namun pascakenaikan harga BBM bersubsidi, BBM tanpa subsudi dijual lebih murah dari harga Pertalite oleh SPBU Vivo.

Harga yang lebih murah itu membuat warganet menyarankan untuk rakyat beralih mengisi bensin di SPBU Vivo yang berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia.

Baca Juga: Efek BBM Naik, Biaya Wisata Kemungkinan Ikut Naik 30 Sampai 50 Persen

Pemilik PT Vivo Energy Indonesia

PT Vivo Energy Indonesia merupakan perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi yang masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.

Perusahaan yang awalnya bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI) ini didirikan di Rotterdam pada 1966.

Perusahaan ini juga mengembangkan jaringan SPBU di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan beberapa negara di Afrika.

Dari laman resminya disebutkan, Vitol Group bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan penyalur BBM terbesar secara global.

Pada 2021 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS dan pada 2020 perusahaan multinasional ini memperdagangkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya di jaringan lebih dari 40 negara.

Tak hanya menjual di hilir, Vitol Group juga merambah sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi sekitar 55.000 barel per hari dengan blok minyak terbesar di Ghana.

Baca Juga: Siapa Saja Penerima Bansos BBM BLT Rp600 Ribu 2022? Ini Jawaban Sri Mulyani

Sektor bisnis lain yang digeluti Vitol Group adalah kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam, dan energi terbarukan.

Sementara di Indonesia, Vivo yang memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu, bertarung dengn sejumlah SPBU milik swasta yang sudah lebih dulu berdiri di Indonesia, seperti Shell, AKR, BP, dan Total.

Nama terakhir sudah lebih dulu hengkang dari Indonesia dan SPBUnya digunakan Vivo.

Vivo yang berkantor di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta itu menjual tiga jenis BBM, antara lain Revvo 89, Revvo 92 dan Revvo 95.

Baca Juga: Cara Dapat Bansos BBM BLT Rp600 Ribu Cair September 2022, Jangan Sampai Tidak Daftar

Revvo 89 yang memiliki research octane number (RON) 89 atau sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90, dijual Rp Rp8900 per liter.

Karena selisih harga Rp1.100 itu lah SBPU Vivo diserbu banyak pengendara.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler