Network
MEDIA BLORA - KH Dimyati Rois merupakan salah satu Ahwa yang terpilih pada Muktamar Nu ke-34 pada kamis, 23 Desember 2021 di Bandar Lampung.
KH Dimyati merupakan mustasyar PBNU. Ia merupakan pengasuh pesantren Al-Fadlu wal Fadilah yang ia dirikan di Kp. Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu pada 1985.
Sebagaimana tradisi santri pada zaman dahulu, ia menjadi santri kenala dengan nyantri di berbagai pesantren seperti pesantren Lirboyo dan APIK Kaliwungu.
Atas prestasi yang dimilikinya, ia diambil menantu oleh KH. Ibadullah Irfan, sesepuh dan tokoh masyarakat Kaliwungu.
Kiai Dimyati sendiri dilahirkan di daerah Brebes Jawa Tengah. Akhirnya ia menetap di daerah tersebut.
Sebagaimana tradisi kiai besar di lingkungan NU, ia merupakan orator ulung yang mampu membius massa.
Beliau dengan setia selalu memenuhi undangan dari masyarakat untuk memberi nasehat dalam berbagai ceramah agama.
Baca Juga: Biografi Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf), Ketua Umum PBNU Terpilih Kakak Menteri Agama RI
Karena pengaruhnya yang besar, rumahnya selalu menjadi jujukan tokoh nasional, namun demikian ia tidak mau terjun langsung menjadi politisi.
Ia dikenal dekat dengan Matori Abdul Djalil, ketua umum pertama Partai Kebangkita Bangsa (PKB).
Salah satu kelebihan yang tidak banyak dimiliki kiai lain adalah kemampuannya dalam kewirausahaan.
Tak hanya mengajar mengaji, ia memiliki berbagai usaha yang menghasilkan uang sekaligus melatih para santrinya untuk bisa berwirausaha, terutama dalam bidang pertanian dan perikanan.
KH Dimyati dikenal sebagai kiai yang banyak memiliki ilmu hikmah atau ilmu kesaktian. Hal ini menambah kewibawaannya di kalangan masyarakat. (Mukafi Niam)
Inilah profil lengkap KH Dimyati Rois salah satu Anggota Ahwa di Muktamar NU ke-34
KH Dimyati Rois atau lebih akrab disapa dengan Abah Dim tersebut lahir pada 5 Juni 1945 di Tegal Glagah Bulakanmba, Brebes, Jawa Tengah.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf), Ketum PBNU Terpilih
KH Dimyati merupakan putra kelima, ayah beliau bernama KH Rois dan ibunya bernama Nyai Djusminah.
Baik dari pihak ayah maupun ibu, KH Dimyati berasal dari keluarga berlatar belakang petani sekaligus seorang santri. Sejak kecil, beliau dididik untuk taat dalam menjalankan agama.
Istri KH Dimyati bernama Hj. To’ah, putri dari pasangan KH ibadullah dan Hj. Fatimah. Dari pernikahannya dengan Hj. To’ah, beliau dikaruniai sepuluh orang anak.
Sedari kecil, KH Dimyati Rois adalah sosok yang pendiam. Namun beliau sangat rajin, disiplin, dan ulet ketika sedang belajar.
Setelah menyelesaikan sekolah formal di sekolah rakyat, KH Dimyati Rois memilih untuk belajar di Pondok Pesantren yang diasuh oleh KH Ahmad Ru’yat, yaitu Pondok Pesantren APIK, Kauman, Kaliwungu, Kendal.
KH Dimyati menimba ilmu di APIK selama kurang lebih 14-15 tahun.
Setelah dari pondok APIK KH Dimyati berguru kepada KH Mahrus Aly di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga: Profil Dan Biodata Yahya Cholil Staquf, Gus Yahya Calon Ketua Umum PBNU
Meski hanya sebentar singgah di Lirboyo, KH Dimyati melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Serang, Rembang, Jawa Tengah selama 5 tahun.
Sebelum terpilih menjadi anggota AHWA di Muktamar NU ke 34, KH Dimyati juga menjadi anggota AHWA di Muktamar NU di Jombang.
Di dalam ormas NU sendiri, KH Dimyati Rois pernah menduduki sruktur kepengurusan, mulai dari PCNU hingga PBNU.***
