Network
MEDIA BLORA - Kembalinya Rafael Struick ke dalam skuad Garuda Muda menjadi titik balik yang positif bagi Shin Tae Yong untuk menunjukkan kejeniusannya di lapangan, terutama dalam pertandingan kontra Irak.
Dengan inspirasi dari pemain asal Brazil ini, Shintayong menemukan modal positif untuk strategi timnya.
Pemain Brazil, Firmino, disebut sebagai role model dalam taktik yang diterapkan oleh skuad Garuda Muda saat ini.
Di pertandingan melawan Uzbekistan, terlihat perbedaan yang signifikan antara performa Ramadan Sananta dan Rafael Struick.
Baca Juga: Perjalanan Epik Timnas Indonesia U-23, Dari Kesedihan hingga Asa Menuju Olimpiade Paris 2024
Sananta, yang dipasang sebagai starter, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan peluang karena tekanan tinggi dari lawan.
Sementara itu, Rafael Struick mampu berperan sebagai striker yang dinamis, turun untuk menjemput bola, dan membuka ruang bagi rekan-rekannya.
Dikutip MEDIA BLORA dari berbagai sumber, Kehadiran Rafael Struick sangat terasa di lini depan, seperti yang diungkapkan oleh seorang influencer bernama Dr. Tirta.
Meskipun sebelumnya banyak yang meragukan ketajaman Sananta, kini para pencinta sepak bola Tanah Air mulai memahami alasan mengapa Shin Tae Yong lebih memilih Rafael Stuick sebagai striker utama.
