Dalam Teori Perkembangan, Remaja Mengalami Empat Perubahan: Nomor 4 Harus Diperhatikan!

4 April 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Remaja Mengalami Empat Perubahan /PEXELS/Anstasiya Gepp

MEDIA BLORA - Remaja merupakan aset, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan Kesehatan dan gizi.

Kecukupan gizi berfungsi untuk memastikan remaja menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh.

Namun saat ini remaja Indonesia dihadapkan dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition adalah kekurangan gizi atau stunting dan wasting, obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.

Masalah gizi yang terjadi pada remaja umumnya disebabkan oleh pola makan dan perilaku yang kurang sehat.

Hal tersebut diantaranya dipengaruhi oleh faktor lingkungan serta faktor kurang pahamnya pengetahuan tentang makanan dan pola hidup serta perilaku yang sehat.

Dikatakan sebagai masalah karena baik gizi kurang maupun gizi lebih, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular.

Bila masalah ini berlanjut hingga dewasa dan sampai menikah maka akan berisiko mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.

Baca Juga: Pendidikan Non Formal Obat Masalah Pendidikan Formal,Bagaimana Sistem Pendidikan Menjawab?

Sebagai contoh ibu anemia dan atau kurang energi kronik berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR).

Termasuk stunting, komplikasi saat melahirkan, menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.

Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik seperti pendidikan gizi, fortifikasi dan suplementasi serta penanganan penyakit penyerta perlu dilakukan.

Tujuannya untuk meningkatkan status gizi remaja, memutus rantai inter generasi masalah gizi, masalah penyakit tidak menular dan kemiskinan.

Dalam teori perkembangan, Remaja akan mengalami 4 perubahan besar yang terjadi pada masa tersebut.

1. Pertama remaja mengalami perubahan biologis yang membedakan ciri fisiknya secara mencolok dengan anak kecil, namun juga belum sempurna menyerupai orang dewasa.

Perubahan ini disebut masa pubertas yang ditandai dengan lonjakan pertumbuhan (growth spurt) yaitu bertambahnya tinggi dan berat badan secara cepat dan berkembangnya organ reproduksi sekunder.

Baca Juga: Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kebijakan Pendidikan, Salah Satunya untuk Mengukur Efisiensi dan Efektivitas

2. Kedua, remaja mengalami perubahan kognitif dengan berkembangnya kemampuan berpikir secara konkret dan abstrak.

3. Ketiga, perubahan emosional di mana remaja menunjukkan ego yang besar dan perilaku impulsif jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginannya.

4. Keempat, keinginan untuk diakui dan menjadi terbaik di antara teman sebayanya, sebagai wujud perubahan sosial yang dialami remaja tersebut.

Dengan kondisi tersebut salah satu cara yang dapat diupayakan dalam intervensi gizi spesifik pada remaja adalah melalui penguatan pengetahuan dan kesadaran kepada remaja.

Penguatan pengetahuan dan kesadaran tersebut dapat melalui kegiatan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) atau kegiatan lainnya yang positif.***

 

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler