Termasuk stunting, komplikasi saat melahirkan, menderita penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung di kemudian hari.
Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik seperti pendidikan gizi, fortifikasi dan suplementasi serta penanganan penyakit penyerta perlu dilakukan.
Tujuannya untuk meningkatkan status gizi remaja, memutus rantai inter generasi masalah gizi, masalah penyakit tidak menular dan kemiskinan.
Dalam teori perkembangan, Remaja akan mengalami 4 perubahan besar yang terjadi pada masa tersebut.
1. Pertama remaja mengalami perubahan biologis yang membedakan ciri fisiknya secara mencolok dengan anak kecil, namun juga belum sempurna menyerupai orang dewasa.
Perubahan ini disebut masa pubertas yang ditandai dengan lonjakan pertumbuhan (growth spurt) yaitu bertambahnya tinggi dan berat badan secara cepat dan berkembangnya organ reproduksi sekunder.
2. Kedua, remaja mengalami perubahan kognitif dengan berkembangnya kemampuan berpikir secara konkret dan abstrak.
3. Ketiga, perubahan emosional di mana remaja menunjukkan ego yang besar dan perilaku impulsif jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginannya.
4. Keempat, keinginan untuk diakui dan menjadi terbaik di antara teman sebayanya, sebagai wujud perubahan sosial yang dialami remaja tersebut.