MEDIA BLORA – Seringkali tikus selalu dijadikan sebagai objek percobaan dalam sebuah penelitian. Penggunaan tikus sebagai bahan penelitian, diharapkan agar dapat menciptakan inovasi ilmiah.
Kenapa harus tikus yang sering dijadikan sebagai objek percobaan dalam penelitian? Jawabannya adalah karena karakteristik genetik.
Hampir 95 persen laboratorium, menggunakan tikus sebagai objek percobaan dalam penelitian. Hal ini di dilakukan karena tikus memiliki struktur tubuh yang mirip dengan manusia, mulai dari struktur anatomi, fisiologi dan genetiknya.
Baca Juga: 30 Link Twibbon Hari AIDS 2021 PNG, Cocok Dibagikan Ke Sosial Media
Untuk lebih jelasnya, inilah 5 alasan tikus digunakan sebagai objek percobaan dalam penelitian.
- Struktur genetik tikus sangat mudah dipahami
Perubahan struktur genetik, anatomi dan fisiologi tikus, antara satu sama lain adalah satu kesatuan. Atau biasa dikenal dengan sifat inbred, merupakan kesamaat genetik yang identik antara satu tikus dengan lainnya.
Kemiripan ini yang menyebabkan tikus cenderung untuk menunjukkan hal yang sama, meskipun menggunakan jenis tikus yang berbeda.
- Karakteristik tikus sangat mirip dengan manusia
Sebagai hewan mamalia, karakteristik tikus sama persis dengan manusia, baik secara genetik, maupun biologis. Diungkapkan oleh Foundation for Biomedical Research (FBR) bahwa untuk saat ini, 95 persen laboratorium menggunakan tikus sebagai objek percobaan dalam penelitian.