Network
MEDIA BLORA – Tikus putih (Rattus Norvegicus) atau dikenal dengan nama Norway Rat, yang berasal dari wilayah Cina.
Di wilayah Asia Tenggara, jenis Tikus putih banyak berkembangbuak di negara Filipina, Indonesia, Laos, Malaysia, dan Singapura.
Tikus putih ini digolongkan dalam Ordo Rodentia (hewan pengerat), Famili Muridae dari kelompok mamalia menyusui.
Tikus putih juga memiliki beberapa garis keturunan yang merupakan hasil pembiakan sesama jenis atau hasil persilangan.
Baca Juga: 5 Alasan kenapa Tikus Selalu Dijadikan sebagai Objek Percobaan dalam Penelitian
Dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Tikus putih sering digunakan dalam penelitian. Hal ini di dilakukan karena Tikus putih memiliki struktur tubuh yang mirip dengan manusia, mulai dari struktur anatomi, genetik dan fisiologinya.
Secara morfologi, jenis Tikus putih ini memiliki ciri-ciri kepala kecil, ekor lebih panjang, pertumbuhan cepat, mudah berkembang biak, kemampuan laktasi sangat tinggi, dan cukup tahan terhadap perlakuan.
Sebagai hewan mamalia, karakteristik Tikus putih sama persis dengan manusia, baik secara genetik, maupun biologis. Diungkapkan oleh Foundation for Biomedical Research (FBR) bahwa untuk saat ini, 95 persen laboratorium menggunakan tikus sebagai objek percobaan dalam penelitian.
Dalam umur empat minggu, biasanya Tikus putih mencapai berat 35-40 gram, dan berat dewasa 200-250 gram.
