Mengenal Desa Karangrowo,Desa Wisata Di Kudus Selatan Dengan Potensi Wisata Budaya Dan Kuliner Khasnya

7 Juni 2023, 11:27 WIB
Desa Wisata Karangrowo Kudus /

MEDIA BLORA - Desa Karangrowo merupakan desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.

Secara geografis Desa Karangrorowo di sisi selatan dan timur berbatasan dengan Kabupaten Pati.

Baru-baru ini Desa Karangrowo mengadakan Gelar Seni Budaya dan Festival Makanan Olahan Kutuk yang di laksanakan tanggal 6-12 Juni 2023 yang di pusatkan di depan Gedung Balai Pertemuan Dukuh Kaliyoso.

Menurut Nur Hadi salah satu penggiat wisata dan sekaligus pembina Pokdarwis Kelompok Sadar Wisata Desa Karangrowo menuturkan bahwa kegiatan Gelar Seni Budaya dan Festival Makanan Olahan Kutuk ini terdiri dari banyak rangkaian kegiatan.

Rangkaian kegiatannya yaitu Lomba Masak Ikan Kutuk antar RT,Pertunjukan Tari Tarian Dan Seni Barongan,Lomba Karaoke antar RT,Hadrah Jipinan dan Sholawatan,Sarasehan,Pengajian dan Istigosah serta Pertunjukan Seni Ketoprak Wahyu Kencono.

Lebih lanjut Nur Hadi mengatakan bahwa dari kegiatan ini di harapkan masyarakat akan semakin bersemangat mengembangkan potensi wisata di daerahnya dan nantinya di harapkan wisatawan akan banyak berkunjung ke Desa Karangrowo untuk berwisata.

Dari sisi budaya Desa Karangrowo memang memiliki potensi unik yang salah satunya adalah keberadaan sedulur sikep di tengah masyarakat Desa Karangrowo.

Baca Juga: 40 Bocoran Soal UKK IPA Kelas 2 SD MI Semester 2 Tahun Ajaran 2022 2023 Kurikulum 2013 dan Kunci Jawaban

Dalam satu kesempatan Media Blora berhasil mengunjungi dan bersilaturahmi di kediaman Mbah Maskat yaitu sesepuh Sedulur Sikep di Karangrowo.

Menurut Maskat keberadaan sedulur sikep di Desa Karangrowo tidak dapat dipisahkan dari sedulur sikep yang ada di Desa Klopoduwur Kabupaten Blora.

Dari sanalah ajaran samin atau yang kini dikenal dengan nama sedulur sikep bermula.

Istilah Samin merupakan nama salah satu tokoh dari kelompok perlawanan masyarakat Blora dalam melawan penjajahan Belanda.

Nama lengkapnya adalah Samin Surosentiko. Jadi pasca kekalahan Pangeran Diponegoro dan pasukannya melawan penjajahan Belanda maka sebagian pasukan Diponegoro yang berhasil menyelamatkan diri, menyebar ke berbagai daerah, termasuk Samin Surosentiko yang berhasil meloloskan diri ke Desa Klopoduwur Blora.

Di daerah Klopoduwur Samin Surosentiko dan para penduduk di sana melakukan perlawanan terhadap intervensi Belanda.

Lebih lanjut diungkapkan oleh Mbah Maskat mengatakan bahwa secara historis munculnya gerakan Samin adalah untuk melawan penjajah karena adanya tekanan-tekanan yang dialami oleh masyarakat pada masa itu.

Akibat dari kebijakan yang dikeluarkan oleh kolonial Belanda dan londo ireng (warga Indonesia yang bekerjasama dengan belanda dan berkhianat kepada bangsanya),maka timbulah gerakan perlawanan tersebut.

Baca Juga: Update Soal PAT Matematika Kelas 2 Semester 2 sesuai Kisi-Kisi Tahun Ajaran 2022 2023 dengan Kunci Jawaban

Sedulur sikep beranggapan kebijakan yang diberikan oleh Belanda saat itu tidak sesuai dengan adat mereka sehingga hal tersebut yang melatarbelakangi lahirnya pemberontakan terhadap Belanda. Pemberontakan ini dimotori oleh Ki Samin Surosentiko atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Samin Susentiko.

Diperkirakan, kelompok Samin masuk ke wilayah Kudus pada tahun 1916. Di Kudus, kelompok Samin menyebar ke beberapa daerah yakni Dukuh Mijen Desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo, Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Kecamatan Jati, Desa Kutuk, Desa Larekrejo, dan Dukuh Kaliyoso Desa Karangrowo.

Selain di wilayah Kudus juga masuk dan menyebar di wilayah Pati lebih tepatnya di Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Pati yang secara geografis juga tidak jauh dari Desa Karangrowo.

Dari sisi geografis Desa Karangrowo mempunyai bentang alam yang luas dengan mayoritas persawahan dan di sisi selatan membentang Pegunungan Kendeng sehingga jika diabadikan dengan kamera foto akan tampak seperti lukisan yang indah dengan perpaduan antara sawah dan gunung.

Selain itu Desa Karangrowo juga di lewati oleh sungai yang memanjang sampai Bengawan Silugonggo Juwana Pati.Karena di lewati sungai inilah maka masyarakat juga dapat mengambil portensi dari sungai tersebut selain sebagai pengairan sawah juga sebagai rumah atau habitatnya ikan Kutuk atau ikan Gabus yang banyak di temukan di sungai ini.

Dengan adanya potensi alam yaitu sungai yang menghasilkan ikan Kutuk inilah di harapkan akan menjadi andalan wisata dari sisi kulinernya sehingga masyarakat berkreasi dengan membuat olahan ikan Kutuk dengan bermacam olahan sehingga tercipta sajian makanan yang enak dan khas dari bahan dasar Ikan Kutuk.

Berkunjung ke Desa wisata Karangrowo ini belum lengkap jika tidak mengenal budaya khas Karangrowo dengan membaur bersama warga lokal.

Keunikan masyarakat Desa Karangrowo diperkuat dengan karakter masyarakat setempat yang masih menjunjung tinggi budaya Jawa. Gotong royong, ramah-tamah dan sopan santun, serta hidup sederhana masih terasa sangat kental apalagi jika berbaur dengan sedulur sikep ini rasanya dunia bertambah damai karena pedoman dan prinsip mereka yang kuat dalam hal kebaikan.

Bagi sahabat wisata Indonesia yang penasaran dan berniat mengunjungi Desa Karangrowo untuk merasakan keindahan pemandangan alamnya serta berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat samin atau sedulur sikep yang unik dengan budayanya serta menikmati kuliner khasnya yaitu berbagai macam olahan makanan dari Ikan Kutuk silahkan di agendakan secepatnya.

Untuk dapat mencapai Desa Koarangrowo cukup mudah melalui berbagai jalur baik menggunakan mobil pribadi atau menggunakan motor touring bersama sama akan semakin asyik dan mengesankan.***

Editor: M. In`Amul Muttaqin

Tags

Terkini

Terpopuler