MEDIA BLORA – Viral seorang pemuda Kulon Progo Yogyakarta kelola server luar negeri. Banyak warganet yang iri dengan penghasilannya kini.
Nama pemuda Kulon Progo kelola server luar negeri tersebut adalah Nurrohman. Pemuda 33 tahun tersebut merupakan warga Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Nurrohman, pemuda Kulon Progo kelola server luar negeri ini pada awalnya sering disangka pengangguran karena lebih sering berdiam di rumah.
Namun siapa sangka jika ternyata Nurrohma bekerja mengelola puluhan server di luar negeri.
Baca Juga: Cara Dapatkan Cuan Jutaan dengan Program Shopee Affiliate, Daftar Sekarang Juga
Banyak warganet yang kemudian panasaran dngan penghasilannya kini. Nurrohman mengatakan pada awalnya dia bekerja secara freelance.
Lebih lenjut ia menjelaskan jika mendapatkan order mengelola server saat ada event-event tertentu saja.
"Kalau awal mula saya freelance itu per proyeknya ya sekitar SGD 100 (Dolar Singapura). Terus dapatnya waktu itu susah karena harus berjuang dengan orang-orang India yang punya skill lebih daripada saya dan saya cuma autodidak, jadi susah. Kadang-kadang sampai dua tiga bulan enggak dapat proyek seperti itu," kata Nurrohman sebagaimana dilansir MEDIA BLORA dari berbagai sumber pada Kamis, 23 Juni 2022 pukul 05:00 WIB.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Affiliate Marketing Atau Pemasaran Afiliasi yang Kini Sedang Tren
Jika dirupiahkan, penghasilannya sekitar Rp1 juta per proyek.
Namun sejak 2018 lalu, Nurrohman telah berhasil memegang kontrak dari sebuah perusahaan di Singapura. Penghasilannya kini rutin diterima tiap bulan.
"Mulai 2018 itu saya dapat kontrak dengan perusahaan di Singapura ya sekitar 350 SGD (Dolar Singapura)," terang Nurrohman.
Menurut Nurrohman, dia sangat bersyukur dengan penghasilannya itu. Pendapatannya kini lebih stabil dibanding saat masih bekerja sebagai freelance.
Baca Juga: Cara Daftar TikTok Affiliate Ternyata Sangat Mudah, Simak Caranya Berikut Ini
Saat ini dia bertanggung jawab mengelola sekitar 50-70 server yang berada di luar negeri. Pekerjaan itu bisa dikerjakannya dari rumah.
Dia ternyata juga memiliki alasan khusus dalam memilih pekerjaan itu. Salah satunya adalah pendidikannya yang tidak begitu tinggi. Nurrohman merupakan lulusan sebuah SMK di Pengasih, Kulon Progo.
"Karena saya lulusan SMK saja, terus selama ini di Indonesia masih dibutuhkan ijazah dan saya enggak mempunyai ijazah pendidikan tinggi, jadi saya coba peruntungan di luar negeri. Di luar negeri itu kebanyakan dia enggak meminta apakah ijazah itu berpendidikan tinggi atau tidak, tapi yang diminta adalah kemampuan atau skill," tambahnya.
Tetapi, pekerjaan itu mengharuskan Nurrohman banyak berada di depan layar komputer. Dia menjadi jarang keluar rumah.
Tentu saja aktivitas ini berbeda dengan para pemuda di desanya yang pergi ke sawah tiap hari. Hal itu membuat tetangga banyak yang mengira dia menjadi pengangguran.
"Ya, sering banget itu (dikira pengangguran). Karena pertama enggak pernah keluar kerja. Kalau tetangga-tetangga lain kan keluar kerja bantu di sawah. Kalau saya mungkin cuman keliatan kalau pas tetangga datang ke rumah, kalau pas waktu tidur atau bermain pasti keliatan gak kerja," pungkasnya.***