Bahan Dasar Kulit Buah dan Sayuran, Eco Enzyme Juga untuk Terapi Covid- 19

- 21 Agustus 2021, 14:29 WIB
cairan eco enzyme dari kulit buah dan sayuran
cairan eco enzyme dari kulit buah dan sayuran /dok Tim Fix/

MEDIA BLORA - Baham dasar eco enzyme merupakan cairan hasil fermentasi campuran antara sampah organik berupa sayuran atau buah-buahan dengan molase atau gula tebu bisa juga aren.

Eco enzyme memiliki beragam manfaat, diantaranya membantu memudahkan pertumbuhan tanaman. Tak hanya itu, eco enzyme juga mengobati tanah dan membersihkan air yang tercemar.

Kegunaan lainnya, eco enzyme bisa ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga, seperti pencuci piring deterjen dan sebagainya. Cairan ini juga bisa untuk terapi orang yang terpapar covid- 19.

Maka dari itu banyak orang yang sekarang meemproduksi cairan eco enzim ini. Salah satunya Ariy warga kelurahan Bongsari, Semarang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tinjau Vaksinasi Penyandang Disabilitas

Ariy mulai membuat eco enzyme sekitar lima bulan yang lalu, dengan memanfaatkan kulit buah-buahan dan sayuran sebagai bahan utama.

Arie mulai belajar membuar eco enzyme dari teman-temanya yang budi daya ikan dalam ember.

Sebagaimana Dikutip MEDIA BLORA dari suaramerdeka.com dengan artikel berjudul Kelola Limbah Kulit Buah, Jadikan Eco Enzim untuk Terapi Covid-19.

Sebab selama ini fungsi eco enzyme digunakan untuk menjernihkan air, pembersih udara, pupuk organik, hingga kecantikan dan kesehatan.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Disdik Blora Rakor Terbatas Kegiatan Belajar Mengajar PJJ atau PTM?

"Cara pembuatan eco enzim ini dengan fermentasi. Bahan utamanya minimal lima jenis kulit buah yang berbeda. Ada campuran bahan lain, air, gula jawa, madu, dan lain-lain," jelasnya.

Bahan-bahan dan cara pembuatannya, bisa melihat dari aplikasi Eco Enzim yang bisa diunduh di internet (play store) atau referensi yabg lain.

Dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, eco enzyme kian populer karena mudah pembuatannya serta segudang manfaat.

Baca Juga: Gudang Limbah Busa di Bae Kudus Terbakar, Setengah Jam Api Padam

"Bahan-bahan itu difermentasi ditutup dalam ember atau media lain selama tiga bulan. Supaya lebih wangi saya tambahkan kulit jeruk juga bisa serai," katanya.

Bila eco enzyme ingin digunakan sebagai pengharum ruangan alami, maka bisa ditambahkan bunga kenanga.

Setelah tiga bulan fermentasi lalu tambahkan bunga kenanga selama satu bulan fermentasi lagi.

Selain untuk pengharum ruangan, Ariy sering mendapatkan pesanan dari orang-orang untuk terapi kesehatan.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Ariel Tatum Pemeran Film Selesai

Biasanya cairan itu digunakan untuk kumur-kumur guna membersihkan mulut.

"Ada yang buat terapi Covid-19. Itu dibuat kumur-kumur. Dibuat bahan kecantikan juga bisa," jelasnya.

Eco enzim sendiri pertama kali dipertemukan oleh Dr Rosukon Poompanvong. Salah satu pelopor pertanian organik di negeri gajah.

Seiring populernya eco enzyme sebagai salah satu bahan ramah lingkungan, diharapkan banyak manfaat yang didapatkan masyarakat.*** (Diaz Abidin/Suara Merdeka)

Editor: Moch Eko Ridwan

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah