Jika dirupiahkan, penghasilannya sekitar Rp1 juta per proyek.
Namun sejak 2018 lalu, Nurrohman telah berhasil memegang kontrak dari sebuah perusahaan di Singapura. Penghasilannya kini rutin diterima tiap bulan.
"Mulai 2018 itu saya dapat kontrak dengan perusahaan di Singapura ya sekitar 350 SGD (Dolar Singapura)," terang Nurrohman.
Menurut Nurrohman, dia sangat bersyukur dengan penghasilannya itu. Pendapatannya kini lebih stabil dibanding saat masih bekerja sebagai freelance.
Baca Juga: Cara Daftar TikTok Affiliate Ternyata Sangat Mudah, Simak Caranya Berikut Ini
Saat ini dia bertanggung jawab mengelola sekitar 50-70 server yang berada di luar negeri. Pekerjaan itu bisa dikerjakannya dari rumah.
Dia ternyata juga memiliki alasan khusus dalam memilih pekerjaan itu. Salah satunya adalah pendidikannya yang tidak begitu tinggi. Nurrohman merupakan lulusan sebuah SMK di Pengasih, Kulon Progo.
"Karena saya lulusan SMK saja, terus selama ini di Indonesia masih dibutuhkan ijazah dan saya enggak mempunyai ijazah pendidikan tinggi, jadi saya coba peruntungan di luar negeri. Di luar negeri itu kebanyakan dia enggak meminta apakah ijazah itu berpendidikan tinggi atau tidak, tapi yang diminta adalah kemampuan atau skill," tambahnya.
Tetapi, pekerjaan itu mengharuskan Nurrohman banyak berada di depan layar komputer. Dia menjadi jarang keluar rumah.