MEDIA BLORA - Kapulaga seberang atau sabrang memiliki nama ilmiah Elettaria Cardamomum. Tanaman ini dipercaya berasal dari Asia Selatan. Kemudian, menyebar secara liar hingga ke berbagai wilayah seperti Indonesia.
Awalnya, tanaman ini ditemukan di Pegunungan Malabar dalam kondisi liar. Kemudian, tanaman ini mendapatkan perhatian setelah memiliki nilai ekonomis.
Tercatat jika kapulaga sabrang ini juga ditanam di Kawasan Guatemala, Sri Lanka hingga Thailand.
Masyarakat di Indonesia pun tidak luput untuk menanamnya. Tepatnya, kapulaga jenis ini dibudidayakan pada tahun 1920an. Hanya saja, penanamannya masih belum ditujukan untuk keperluan komersial.
Barulah di tahun 1986, masyarakat tampaknya mulai menekuni budidaya tersebut. Hingga kini, tanaman ini masih dibudidayakan lantaran menawarkan hasil panen dengan nilai jual menjanjikan.
Baca Juga: Ciri dari Tanaman Kapulaga Jawa yang Bernilai Jual Tinggi
Ciri tumbuhan kapulaga seberang ialah memiliki pelepah yang membalut batangnya. Batangnya berpembuluh dan tumbuhnya secara berumpun.
Daunnya berselang seling layaknya tanaman jahe atau lengkuas. Sementara tingginya bisa mencapai 2-3 meter.
Tanaman ini baru akan menunjukkan tanda kemunculan buah ketika berusia 3 tahun setelah penanaman. Bunga dan buah ini akan muncul seperti tandan sepanjang 1 meter.