MEDIA BLORA - The Endocrine Society mendefinisikan kekurangan vitamin D sebagai tingkat darah kurang dari 20 nanogram per mililiter (ng/mL).
Sedangkan kekurangan vitamin D adalah 21 hingga 29 ng/mL. Tingkat optimal adalah 30 sampai 100 ng/mL.
Para peneliti menemukan bukti bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan risiko rawat inap Covid-19 yang lebih tinggi.
Baca Juga: Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga, Cara Ini Terbukti Ampuh untuk Dilakukan
Studi lain menemukan bahwa pasien dengan kadar vitamin D rendah yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 mungkin memiliki risiko kematian yang lebih rendah atau memerlukan ventilasi mekanis jika mereka menerima suplemen vitamin D setidaknya 1.000 unit setiap minggu.
Lalu bagaimana cara mengatasi kekurangan vitamin D:
Untungnya, ini adalah salah satu vitamin yang kekurangannya dapat dengan mudah diperbaiki.
Anda dapat meningkatkan paparan sinar matahari atau menambahkan lebih banyak makanan kaya vitamin D ke dalam diet Anda, seperti ikan berlemak atau produk susu yang diperkaya.
Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin juga merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Tapi jangan pernah mengambil dosis sendiri untuk jenis vitamin D ini.