Rumah-rumah mereka dipenuhi dengan barang-barang berharga, bahkan pantai di Nauru dipenuhi oleh perahu pribadi mewah milik perorangan.
Karena terbuai dengan segala kemewahan itu rakyat Nauru menjadi lupa bahwa untuk mengelola keuangan seseorang harus belajar dan bersekolah.
Baca Juga: Sangat Mudah, Cukup Gunakan 6 Jenis Bahan Ini Untuk Mengatasi Minyak Berlebih pada Wajah
Hingga memasuki tahun 1986 pemerintah dan seluruh rakyat Nauru mulai menyadari jika cadangan fosfat di Negara mereka mulai berkurang.
Pemerintahan Nauru yang kebingungan lalu memikirkan cara bagaimana mengelola keuangan Negara mereka yang nilainya miliaran dolar.
Tetapi sialnya tidak ada satupun dari warga Nauru yang dianggap cakap di bidang ekonomi, keuangan, maupun investasi.
Sehingga mereka menggunakan jasa konsultasi asing dengan biaya mahal untuk mengelola keuangan Negaranya.
Namun sialnya lagi Para konsultan keuangan yang disewa pemerintah Nauru tersebut ternyata melakukan korupsi besar-besaran dengan melaporkan kebutuhan keuangan yang mengada-ada.
Akibat dari persoalan keuangan itu pemerintah Nauru kemudian mulai berani berhutang dengan jumlah 239 juta dollar.
Karena dianggap tidak mampu membayar hutang-hutang negara banyak aset mereka di sejumlah negara itu disita pengadilan.